Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Minat investor asing terhadap pasar obligasi domestik kian tinggi. Sejak awal tahun 2014, asing terus menambah kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) hingga penutupan semester I 2014 kemarin.
Mengutip situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), per 30 Juni 2014 atau penutupan semester I tahun ini, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 403,59 triliun. Angka ini naik 24,63% jika dibandingkan posisinya pada akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 323,83 triliun.
Dari segi porsi kepemilikan, per akhir semester I 2014, asing menguasai 35,62% dari total SBN yang dapat diperdagangkan. Pada akhir tahun lalu, porsi asing di SBN sebesar 32,54%. Porsi per akhir semester I 2014 tadi merupakan porsi terbesar di antara jenis investor lainnya. Di posisi ke dua ada pihak perbankan lokal dengan porsi 31,58% (Rp 357,39 triliun).
Analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan mengutarakan pihak asing sepanjang semester I ini terbilang cukup aktif dengan terus melakukan pembelian bersih (net buy) di SBN. Tambahnya, alasan utama derasnya dana asing di SBN ialah yield yang diberikan oleh SBN domestik cukup menarik bagi investor.
“Misalnya, rata-rata yield SBN tenor 10 tahun sepanjang semester I kemarin sebesar 8,4%. Bahkan sempat mencapai 9%. Kondisi ini yang menarik bagi investor asing,” ungkap Ariawan. Ia menambahkan hal ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2014.
Ariawan memandang, asing melihat kondisi makro ekonomi Indonesia cukup stabil pada semester II. Terlebih masih ada ruang penguatan bagi kinerja mata uang rupiah. Jika rupiah menguat, tambah Ariawan, investor asing akan makin percaya diri mengoleksi SBN domestik karena ada potensi capital gain SBN dari penguatan makro ekonomi domestik.
Ia memprediksi, jumlah nominal kepemilikan asing bisa naik 10% pada akhir tahun ini dibandingkan posisinya pada akhir semester I kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News