kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asing banyak melepas saham-saham perbankan, ini rekomendasi bagi investor


Senin, 02 Desember 2019 / 04:00 WIB
Investor asing banyak melepas saham-saham perbankan, ini rekomendasi bagi investor


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya sentimen yang mempengaruhi market menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil. Pada Jumat (29/11) lalu, IHSG berhasil ditutup melesat 0,99% ke level 6.011,830. Namun, jika dihitung, IHSG telah terkoreksi 1,45% selama sepekan terakhir. Salah satu pemicunya adalah aksi jual saham oleh investor asing.

Data RTI menunjukkan, nilai jual asing atawa net sell asing mencapai Rp 2,67 triliun di semua pasar selama sepekan. Nilai net sell oleh investor asing pada akhir pekan lalu mencapai Rp 219,82 miliar. Inilah yang menyebabkan IHSG tertekan.

Adapun sektor-sektor pada IHSG yang banyak dilepas asing meliputi saham perbankan, saham consumers good, saham telekomunikasi, hingga media.

Baca Juga: IHSG turun 2,95% ytd, bagaimana nasibnya di akhir tahun?

Setidaknya terdapat 10 saham yang mencatatkan net sell tertinggi selama sepekan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Saham PT Astra International Tbk (ASII)

Ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), hingga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Apakah net sell asing akan terus berlanjut?

Analis menilai, ada banyak faktor yang mempengaruhi net sell asing pada IHSG. Yakni, faktor internal dan faktor eksternal. 

Baca Juga: Indeks sektor industri dasar dan kimia tumbuh naik paling kencang, ini kata analis

Untuk faktor internal, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, aksi jual bersih ini akibat imbas pertumbuhan harga (price growth) secara year-to-date (ytd) yang mengakibatkan adanya penyeimbangan portofolio.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×