Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menerbitkan obligasi global berdenominasi dollar AS alias global bond menjadi pilihan pendanaan sejumlah emiten belakangan. Emiten yang telah sukses menerbitkan obligasi global misalnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Diikuti, PT Indika Energy Tbk (INDY), PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dan PT Sawit Sumbermas TBk (SSMS).
Selain melihat risiko pembayaran bunga obligasi melalui debt to equity ratio (DER), fundamental perusahaan, serta kurs, ada hal lain yang patut diperhatikan investor ketika ingin berinvestasi lewat obligasi. Faktor tersebut adalah alokasi penggunaan dana hasil penerbitan obligasi.
Menurut Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani, selama tujuan penggunaan dana obligasi bisa mengerek pendapatan perusahaan, tentu akan lebih menarik.
“Yang penting, penggunaan dana obligasi tepat. Kita lihat sekarang banyak untuk refinancing. Jika digunakan untuk ekspansi, tentu akan menjadi katalis positif. Selebihnya tergantung kemampuan manajemen melaksanakan mitigasi risiko,” papar Nafan.
Dari sejumlah emiten yang tercatat akan menerbitkan obligasi global, tiga diantaranya alokasikan perolehan dana untuk membiayai pinjaman sebelumnya (refinancing). Mereka antara lain ABMM, KIJA, dan SSMS. Sementara itu, TPIA berencana gunakan perolehan dana untuk ekspansi pabrik dan modal kerja, dan INDY ingin lancarkan proses akuisisi.
Memperhatikan fundamental perusahaan, untuk INDY dan TPIA, Nafan memproyeksikan ada potensi kenaikan kinerja di akhir tahun ini. Sementara untuk KIJA, Nafan melihat akan ada lanjutan penurunan kinerja keuangan. Namun, Nafan optimistis KIJA tak akan catat net loss.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News