Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menargetkan transaksi kontrak bilateral atau sistem perdagangan alternative (SPA) pada tahun depan dapat tumbuh 25% dibanding tahun ini. Tahun depan, volume kontrak SPA diharapkan mencapai 5.000.000 lot. Target ini sangat fantastis mengingat tahun ini transaksi SPA mengalami penurunan 21% dibanding tahun lalu.
Presiden Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Sherman Rana Krishna mengatakan, volume transaksi SPA pada akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 3.300.000 lot. Angka ini mengalami penurunan sebesar 21% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4.195.277,7 lot. Meski volume kontrak SPA tahun ini menurun, namun BBJ tetap optimistis dapat mengejar ketertinggalannya pada tahun depan.
“Kontrak SPA tidak mencapai target volume transaksi karena banyaknya perusahaan illegal dari luar yang menawarkan investasi melalui media online. Mereka ini mengambil pangsa pasar kita,” ungkap Sherman, Senin (15/12).
Sherman bilang, perusahaan illegal hanya bermodalkan website. Dengan penawaran imbal hasil yang luar biasa, masyarakat akan tertarik untuk bergabung. Namun, begitu terjadi masalah, masyarakat akan kesulitan menindaklanjutinya. Menjamurnya tawaran investasi illegal ini cukup mengkhawatirkan BBJ. Pihaknya telah melaporkan ini kepada Bappebti selaku otoritas. Selanjutnya, Bappepti melakukan investigasi melalui satuan tugas (satgas).
“Kami sedang menyusun tata tertib untuk transaksi bilateral agar meminimalisir dampak yang tidak diinginkan. Disinyalir, selain pialang tidak berizin, yang mengambil pangsa pasar kami adalah investasi bodong,” keluh Sherman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News