Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menyambut tahun 2015 mendatang, Jakarta Future Exchange (JFE) atau yang juga dikenal sebagai Bursa Berjangka Jakarta
sudah menetapkan sejumlah target.
BBJ berharap, transaksi di bursa berjangka akan semakin bertumbuh di 2015. Salah satu penunjang transaksi BBJ nantinya adalah kebijakan stick & carrot dari Bappebti agar pialang melakukan minimal transaksi multilateral sebesar 5%.
"Targetnya tahun depan kontrak multilateral naik 25%," kata M. Bihar Sakti Wibowo, Direktur BBJ, di The City Tower, Jakarta, Senin (15/12). Artinya kenaikan 25% itu sama dengan transaksi 500.000 lot.
Tidak hanya itu, kontrak Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) atau kontrak bilateral juga diprediksi akan tembus 5.000.000 lot. "Kenaikan itu sekitar 51,5% yang didukung oleh transaksi produk CFD (forex, indeks, single stock dan komoditi)," tambah Bihar.
BBJ juga sudah menyiapkan kontrak baru yang akan segera diluncurkan. "Kontrak baru itu terdiri dari Kontrak Berjangka Indonesian Government Bond (IGBF), Kontrak Fisik Teh dan Kontrak Fisik Kakao," kata Sherman Rana Khrisna, CEO BBJ.
Untuk mencapai target tersebut, BBJ siap menggelontorkan modal setor tambahan. Awalnya, modal BBJ hanya sebesar Rp 11,6 miliar. Namun, nilai modal tersebut akan ditambah menjadi Rp 100 miliar, yang ditargetkan paling lambat pada pertengahan 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News