kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sepanjang November, volume transaksi BBJ naik 3,4%


Senin, 15 Desember 2014 / 11:25 WIB
Sepanjang November, volume transaksi BBJ naik 3,4%
ILUSTRASI. OJK - kontan kilas online


Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Volume transaksi multilateral di PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sepanjang November naik tipis dibanding bulan sebelumnya. Dalam sebulan, volume transaksi naik sebesar 3,36%.

BBJ mencatat, total volume transaksi multilateral November sebesar 43.553 lot. Transaksi tersebut berasal dari empat komoditas yang diperdagangkan BBJ, yaitu kopi, olein, emas, dan kakao.

Kenaikan volume transaksi disumbangkan oleh komoditas kopi dan olein yang masing-masing naik 20% dan 14,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sebaliknya, volume transaksi emas dan kakao turun masing-masing sebesar 8,8% dan 20%.

Direktur BBJ M. Bihar Sakti Wibowo bilang, volume transaksi di BBJ dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas. “Jika naik atau turunnya harga cukup ekstrem maka sangat menarik bagi pelaku pasar,” ujarnya, Jumat (12/12).

Tahun depan, BBJ akan fokus pada kontrak yang sudah ada. BBJ juga bakal lebih gencar melakukan sosialisasi dan perluasan gudang tempat penyerahan. Dengan demikian, volume transaksi kakao dan olein bisa terangkat.

Meski mengandalkan kontrak yang sudah ada, BBJ juga berencana meluncurkan kontrak baru tahun depan. Saat ini, BBJ tengah menyiapkan peraturan perdagangan kontrak teh. Rencananya, kontrak ini akan meluncur pada pertengahan tahun mendatang.

Gagasan meluncurkan kontrak teh ini merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara BBJ dengan Asosiasi Pedagang Teh Indonesia (Aspegtindo) di Hotel Grand Mahakam, 1 September silam.

Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim memperkirakan, kontrak multilateral 2015 akan lebih maju dibandingkan tahun ini. Sebab, kondisi tahun depan masih dibayangi perlambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar akan memanfaatkan lindung nilai pada kontrak multilateral ketimbang pembelian fisik.

“Ketika harga fisik sedang turun, investor dapat melakukan posisi sell pada kontrak multilateral. Dengan demikian, investor tetap untung,” ujarnya.
Menurutnya, BBJ perlu mengadakan sosialisasi kepada pelaku pasar fisik agar lebih memahami manfaat hedging. Caranya, melalui seminar atau dialog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×