Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Intraco Penta Tbk (INTA) melebarkan lini usaha pembangkit listrik. Sudah mulai meraup pendapatan dari PLTU Batam, INTA tengah merampungkan pembangunan PLTU Bengkulu. Targetnya hingga akhir tahun 2017 nanti pembangunan berjalan 20%.
Investor Relations Strategist INTA Ferdinand D. mengungkapkan bahwa pembangunan PLTU Bengkulu mencapai 5% per Juli 2017. Di empat bulan terakhir 2017 ini INTA optimis bisa menggenjot pembangunan hingga 20%. “Sudah cut and field, sudah bersih dan rata lah. Dulu kan masih kayak hutan. Targetnya 20% di akhir tahun 2017, mudah-mudahan tidak meleset,” papar Ferdinand kepada KONTAN, Kamis (7/9).
Sebagai informasi, PLTU Bengkulu dibangun dengan niilai proyek mencapai US$ 360 juta atau setara dengan Rp 4,79 triliun. INTA melalui anak usaha PT Inta Sarana Infrastruktur (INSA) dan PT Inti Daya Perkasa (INDA), menaruh kepemilikan sebesar 30% atas PLTU berkapasitas 2x100 MW tersebut.
PLTU yang dibangun oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) ini mematok periode konstruksi selama tiga tahun dengan kontrak bangun atau build operate transfer (BOT) 25 tahun. Targetnya PLTU Bengkulu ini dapat beroperasi (COD) pada Februari 2020 nanti.
INTA berpotensi mendapatkan guaranteed recurring revenues selama 25 tahun sebesar US$ 2,46 miliar, sesuai porsi kepemilikan di PLTU Bengkulu. Sementara itu, di tahun ini INTA sudah mulai merup pendapatan dari PLTU Batam. “Pembangkit listrik yang udah bisa diambil penghasilannya itu di Batam. Itu kami baru selesai Juni ini. Desember baru sedikit, full year tahun depan,” ujar Ferdinand.
Menurut Ferdinand, INTA sedang mengikuti tender pembangkit listrik untuk menambah portofolio. “Ada yang kami ikuti, tapi kami belum bisa ngomong dimana dan seberapa besar. Nggak ada target, karena tergantung PLN,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News