kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

INTP mencetak laba Rp 5,27 triliun tahun lalu


Kamis, 19 Maret 2015 / 09:37 WIB
INTP mencetak laba Rp 5,27 triliun tahun lalu
ILUSTRASI. Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) memaparkan dukungan kapada kebijakan pemerintah untuk menciptakan transisi energi letat Heatech Indonesia di Jakarta Expo Kemayoran


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat pertumbuhan kinerja di tahun 2014. INTP mengantongi laba bersih Rp 5,27 triliun atau naik 5,4% dari tahun 2013 sebesar Rp 5,01 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu (18/3), INTP membukukan pendapatan Rp 19,99 triliun atau naik 7% dari tahun sebelumnya Rp 18,69 triliun.

Namun, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan sebesar 9% menjadi Rp 10,9 triliun dari sebelumya Rp 10 triliun. Kemudian beban usaha meningkat menjadi Rp 3,2 triliun dari sebelumnya Rp 2,67 triliun. Hal tersebut membuat laba usaha INTP sebesar Rp 5,97 triliun turun dari sebelumnya Rp 6,06 triliun.

Selanjutnya INTP memperoleh pendapatan keuangan Rp 811,65 miliar, lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar Rp 564,29 miliar. Perseroan juga berhasil menurunkan biaya keuangan sebesar 5,7% menjadi Rp 21,52 miliar.

Total aset perseroan di tahun 2014 sebesar Rp 28,88 triliun dari sebelumnya Rp 26,61 triliun. Lalu total liabilitas menjadi Rp 4,1 triliun dari sebelumnya Rp 3,63 triliun dan total ekuitas Rp 24,78 triliun dari sebelumnya Rp 22,97 triliun. Laba per saham INTP pun naik menjadi Rp 1.431,82 dari sebelumnya Rp 1.361,02.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×