kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Intip Strategi Cuan Dari Investasi Alternatif Lukisan


Sabtu, 08 Juli 2023 / 07:30 WIB
Intip Strategi Cuan Dari Investasi Alternatif Lukisan


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lukisan sudah lama menjadi instrumen investasi alternatif yang bisa memberikan keuntungan berkali-kali lipat.

Director of Ruci Art Rio Bimario bercerita bahwa pasca-pandemi pertumbuhan kolektor lukisan meningkat pesat. Menurutnya, saat ini banyak orang merasa ruang kosong butuh diisi oleh ruang seni untuk menjaga sanity.

Kesadaran itu tumbuh selama pandemi sehingga mengubah paradigma orang-orang dan melahirkan banyak kolektor baru yang tidak lahir dari keluarga kolektor. Sehingga pasarnya makin luas, pintu inklusivitas kolektor terbuka, serta antusiasme masyarakat untuk datang ke pameran seni ataupun pagelaran seni besar.

Baca Juga: Investasi Lukisan Bisa Menguntungkan, Tapi...

Selain itu, keberanian untuk investasi membeli sebuah karya disebutnya juga semakin besar karena melihat pentingnya investing in culture. Rio bertutur, pada 2021 pernah ikut dalam Art Fair dan ada yang membeli dengan nominal Rp 550 juta. Padahal yang membeli bukan kolektor lama, melainkan kolektor baru.

"Meskipun memang jumlah pertumbuhan seniman dengan kolektor tidak sebanding karena lebih besar pertumbuhan seniman, tetapi pertumbuhan kolektor dari sebelum pandemi dan setelah pandemi ini mungkin lebih dari 2-3 kali," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/7).

Terkait cuan, Rio juga bercerita pada tahun 2020 ada karya seorang seniman dari Bali yang besar di Yogyakarta yang menjual karyanya sekitar Rp 15 juta-Rp 20 juta. Pada 2022, Rio membuat pameran tunggalnya dan karyanya laku keras.

"Bahkan yang antre tidak hanya dari Indonesia saja, tetapi dari luar negeri. Ada salah satu kolektor dari Hongkong yang menawar karya tersebut hingga 200 juta. Jadi, bayangkan saja dalam 2 tahun harganya meroket begitu besar," ceritanya.

Baca Juga: Resmi Dibuka Hari Ini, Van Gogh Alive Targetkan 300 Ribu Pengunjung

Rio juga menjelaskan, sebagai investasi alternatif perlu strategi yang tepat. Namun, ia berujar bahwa jangan pernah memiliki mindset membeli lukisan hanya untuk cuan.

Investasi pada lukisan ini sendiri pilihannya ada dua, yaitu barang bluechip atau barang kontemporer. Barang bluechip itu lukisan dari seniman-seniman legend dan menurutnya harganya akan selalu meningkat, tetapi juga memerlukan modal yang sangat besar.

Sebaliknya, barang kontemporer itu produknya sangat banyak dan lebih banyak daripada pertumbuhan galeri dan kolektor. Nah, untuk memilih lukisan kontemporer dia menyarankan pembeli melihat sejumlah faktor.

Pertama, komitmen sang seniman dan konsistensi produksi. Kedua, konstelasi dari seniman itu yaitu didukung galeri seperti apa. Ketiga, curriculum vitae dengan melihat pernah pameran di mana saja. Keempat, base collector-nya.

"Terakhir dan juga yang terpenting adalah konteks ide yang ditampilkan dari karyanya. Karena investasi pada lukisan itu pada budaya yang sedang terjadi," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×