Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Dengan komposisi portofolio tersebut, Guntur menyebut kinerja reksadana ini berjalan optimal. Secara year to date (YTD) reksadana ini mencatatkan imbal hasil sebesar 10,0% dan 20,48% selama satu tahun. Angka yang dicatat per 12 Juli 2017 ini berhasil berada di atas indeks yang secara YTD dan dalam satu tahun kinerjanya 9,8% dan 14,11%.
Jika kondisi market berubah, Guntur akan menerapkan proses rebalancing portofolio secara sistematis dan berkala melalui proses manajemen risiko, pengidentifikasian tingkat volatilitas pasar sehingga portofolio reksadana ini dapat beradaptasi dengan situasi pasar.
Gemar Luncurkan ETF
Pinnacle Investment merupakan manajer investasi yang memiliki sebagian besar produk reksadana berjenis ETF ( (Exchange Traded Fund). Guntur Putra, President & Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment menjelaskan ETF diluncurkan karena melihat demand dari investor.
Selain itu, Pinnacle menempatkan diri sebagai manajer investasi berbasis teknologi di Indonesia. Meski begitu, ini Pinnacle sedang menyiapkan beberapa produk reksadana konvensional.
Inovasi produk reksadana yang diluncurkan Pinnacle Investment sebelumnya adalah tiga produk SMART BETA ETF, yaitu Pinnacle Core High Dividend ETF, Pinnacle Indonesia Large-Cap ETF, dan PineShares Pinnacle Enhanced Liquid ETF.Pinnacle Investment merupakan MI pertama yang meluncurkan ETF berbasis SMART ACTIVE & SMART BETA.
Total dana kelolaan Pinnacle Investment hingga Juli 2017 mencapai Rp 2,2 triliun. "Kami belum menargetkan total dana kelolaan karena kami masih fokus meningkatkan track record performance," kata Guntur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News