kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah


Senin, 09 Januari 2017 / 19:29 WIB
Intip reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

Pemerintah disinyalir dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Sepanjang tahun 2017, Produk Domestik Bruto dalam negeri diduga akan berkisar 5% - 5,4% dengan target inflasi 4% - 4,5%.

Mandiri Investasi berharap, kondisi politik dalam negeri akan tetap kondusif jelang penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah serentak pada pertengahan Februari 2017.

"Terjaganya harga komoditas pada tingkat yang relatif tinggi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat, khususnya yang berada di wilayah luar Jawa," paparnya.

Per 6 Januari 2017, Mandiri Investa Atraktif Syariah telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 1.291,86. Produk tersebut sudah mengantongi dana kelolaan sebanyak Rp 127,01 miliar per Desember 2016.

Nah, investor yang berminat mengoleksi reksadana saham syariah ini dapat melakukan pembelian minimal Rp 50.000 yang dikenakan biaya maksimal 1%. Jika investor melepaskan kepemilikannya dalam waktu kurang dari setahun, perusahaan akan mengutip biaya penjualan maksimal 1%. Sementara penjualan kembali di atas satu tahun tidak dikenakan biaya.

Ada pula imbal jasa manajer investasi maksimal 3% per tahun, imbal jasa bank kustodian 0,15% - 0,25% per tahun, serta biaya pengalihan maksimum 1%. Reksadana yang meluncur sejak 25 Januari 2008 tersebut menggunakan bank kustodian Deutsche Bank AG cabang Jakarta.

Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst PT Infovesta Utama berpendapat, sepanjang tahun 2016, performa Mandiri Investa Atraktif Syariah cukup baik. Sebab, portofolio diisi oleh saham-saham sektor konsumer, aneka industri, dan infrastruktur yang menguat tahun lalu.

Namun, kinerja produk ini masih di bawah ISSI yang melonjak 18,62% periode sama. "Soalnya tidak ada saham komoditas, terutama pertambangan. Padahal sektor ini tumbuh 71% tahun lalu," terangnya.

Oleh karena itu, Wawan optimistis, kinerja Mandiri Investa Atraktif Syariah pada tahun 2017 masih berpotensi membiak. Realisasi pembangunan infrastruktur pemerintah niscaya mulai terlihat pada tahun 2017. Dana repatriasi kebijakan amnesti pajak juga diutamakan untuk pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Sementara sektor konsumer akan ditopang oleh perbaikan ekonomi Indonesia. "Masih akan korelasi positif. Jakarta Islamic Index kami prediksi tumbuh 8% - 12% tahun ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×