Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dihantui isu perang dagang 2.0. Adapun IHSG menutup perdagangan Senin (10/2) dengan melemah 1,40% ke level 6.648,14.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal, IHSG Kembali membentuk falling window bersamaan dengan pelemahan lanjutan pada Senin (10/2).
Dia bilang pergerakan IHSG mengonfirmasi support break low di 6.700. Dengan demikian, IHSG berpotensi menguji support berikutnya pada rentang 6.500–6.600.
"Indikator Stochastic RSI berpotensi losing momentum, jika reli pelemahan IHSG masih berlanjut dan break low 6.550," jelas Valdy dalam risetnya, Selasa (11/2).
Valdy mengatakan rencana pengumuman paket tarif impor tahap dua oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) memicu kekhawatiran lonjakan inflasi dan dampaknya kepada arah kebijakan The Fed.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas, IHSG Rawan Koreksi Hari Ini (11/2)
Kondisi ini berdampak negatif terhadap pergerakan saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, khususnya saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo.
Valdy memproyeksikan tekanan ini masih akan berlanjut sampai perdagangan Selasa (11/2). Di sisi lain, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 diharapkan mampu meredam tekanan kepada IHSG.
IKK Januari 2025 diprediksi tidak bergerak jauh dari posisi Desember 2024 sebesar 127,2 dan berpotensi sedikit lebih tinggi. Ini diharapkan dapat membangun optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi.
Saham pilihannya jatuh pada Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).
Selanjutnya: Pemerintah akan Pangkas Kuota Harian Solar Subsidi
Menarik Dibaca: Promo Paket Spesial Golden Lamian 10-12 Februari 2025, Ada 5 Paket Mulai Rp 30.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News