Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi masih dalam tekanan walau ada peluang rebound pada perdagangan hari ini (20/12). Sekedar mengingatkan, rupiah ditutup melemah 1,32% ke posisi Rp 16.313 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (19/12).
Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS. dengan rupiah tercatat sebagai mata uang dengan pelemahan terdalam. Disusul yen Jepang yang melemah 1,15%, won Korea koreksi 0,86%, ringgit Malaysia turun 0,77%, dolar Taiwan melemah 0,63%, baht Thailand turun 0,27%, yuan China melemah 0,18%, dan rupee India koreksi 0,14% terhadap dolar AS.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang regional umumnya melemah tajam terhadap dolar AS. Pelemahan terjadi di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas akibat kekhawatiran akan prospek pemangkasan suku bunga the Fed tahun depan pasca pernyataan hawkish dari Powell.
Baca Juga: IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah, Simak Proyeksi Pasar Saham hingga Akhir 2024
Untuk hari ini, Lukman memperkirakan rupiah masih dalam tekanan kendati ada potensi rebound dan koreksi dolar AS setelah pergerakan yang besar.
"Namun akan terbatas, investor masih menantikan data inflasi PCE AS," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamsi (19/12).
Dia memproyeksikan inflasi inti PCE AS akan naik 0,3% MoM dan 2,9% YoY. Apabila lebih kuat dari perkiraan dan menyentuh 3% YoY, maka dolar AS akan kembali melejit.
"Potensi penguatan rupiah bisa terjadi juga apabila Bank Indonesia (BI) kembali mengintervensi, namun karena di tengah tekanan dolar AS yang sangat kuat, intervensi diperkirakan tidak akan terlalu memberikan hasil yang optimal," kata dia..
Untuk itu, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.250 - Rp 16.400 per dolar AS pada hari ini.
Selanjutnya: Katalog Promo JSM Alfamart Terbaru Hanya 3 Hari Periode 20-22 Desember 2024
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Terbaru Hanya 3 Hari Periode 20-22 Desember 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News