Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
“Dampaknya justru terjadi dua kuartal sebelum pemilu berlangsung,” ujarnya dalam acara CGS-CIMB Regional Sharia Investing Symposium 2024, Rabu (24/1) lalu.
Menurut Hadi, program yang diusung ketiga pasangan calon presiden dinilai tidak terlalu radikal jika dibandingkan dengan program pemerintahan saat ini.
Selain itu, ketiga pasangan calon memiliki nilai yang sama, yaitu hilirisasi, industrialisasi dan pembukaan lapangan kerja, ketahanan pangan, pendapatan negara, serta jaminan kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga: Sektor Konsumer dan Perbankan Diramal Bakal Unggul Selama Pemilu, Ini Rekomendasinya
“Program para capres tidak ada yang radikal dan buat market kaget. Apa yang diharapkan investor masih ada di masing-masing capres. Pemilu kali ini pun cenderung agak tenang,” ungkapnya.
Namun, jika dirinci program kerja para paslon akan menguntungkan sektor dan emiten yang berbeda-beda. Paslon 1 yang mengusung pemerataan ekonomi dan pembangunan akan menguntungkan sektor konsumer dan properti, khususnya CTRA.
Paslon 2 yang memastikan kelanjutan pembangunan IKN akan menguntungkan sektor properti, semen, dan konstruksi, seperti PTPP, SMGR, dan CTRA.
Paslon 3 yang mengusung program Satu Desa, Satu Layanan Kesehatan akan menguntungkan emiten rumah sakit, seperti HEAL, MIKA, dan SILO.
Baca Juga: Amazon menjadi saham yang paling diburu di Wall Street, ini alasannya
Hadi memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus ke level 7.900 di tahun 2024.
Secara umum, Hadi melihat sektor telekomunikasi akan memimpin di tahun ini. Salah satu sentimennya adalah lalu lintas data yang meningkat selama masa pemilu.
“Namun, saat suku bunga dipangkas nanti, sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti properti, semen, dan konstruksi, akan terkena sentimen positif,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News