kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Intiland (DILD) Groundbreaking Proyek di IKN, Ada Tiga Proyek Utama


Senin, 12 Agustus 2024 / 18:53 WIB
Intiland (DILD) Groundbreaking Proyek di IKN, Ada Tiga Proyek Utama
ILUSTRASI. Suasana pembangunan di kawasan Ibukota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jum'at (12/07/2024). PT Intiland Development Tbk (DILD) melakukan groundbreaking proyek pembangunan di Ibu Kota Negara, Senin (12/8). KONTAN/Hendra Suhara


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) melakukan groundbreaking proyek pembangunan di Ibu Kota Negara, Senin (12/8). Melalui entitas anak PT Adiwarna Harapan Nusantara, DILD mempunyai tiga proyek di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kegiatan groundbreaking itu dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sambutannya, Jokowi mengakui, mengapresiasi investasi DILD di IKN. 

“Berkali-kali saya sampaikan, bahwa yang ingin kita pindahkan dari Jakarta ke Nusantara (IKN) ini adalah pindah pola pikir, pola kerjanya, dan juga mobilitasnya,” kata Jokowi dalam rilis yang diterima Kontan, Senin (12/8). 

Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen DILD Sofyan A. Djalil menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dalam pembangunan IKN. Sofyan juga menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan DILD untuk turut berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pembangunan IKN.

“Sebuah megaproyek yang bukan hanya akan menjadi tonggak sejarah bagi negara, tetapi juga akan memberi manfaat luas dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi.

Sofyan memaparkan, Intiland siap memberikan dukungan dan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan pengembangan IKN. Perseroan akan berpartisipasi aktif dalam sejumlah proyek pengembangan fasilitas hunian, bisnis, komersial, dan gaya hidup yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan IKN.

“Pembangunan Ibu Kota Nusantara adalah langkah strategis untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, bukan hanya sebuah pencapaian penting atau milestone bagi Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar bagi pemerataan pembangunan di seluruh negeri,” ujarnya.

Baca Juga: Nilai Investasi Groundbreaking ke-7 di Ibu Kota Nusantara (IKN) Capai Rp 4 Triliun

Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara, Theresia Rustandi mengatakan, dalam pengembangan proyek-proyek di IKN, Intiland menjalin sinergi strategis dengan PT Abdael Nusa dan CAMC Engineering Co, Ltd. Asal tahu saja, PT Inti Kolaborasi Nusantara adalah entitas yang mempersiapkan proyek-proyek Intiland di IKN. 

PT Abdael Nusa merupakan pengembang properti yang memiliki sejumlah proyek perumahan dan hospitality di Surabaya, Jakarta, dan Bali. Sementara CAMC Engineering Co., Ltd. (CAMCE) adalah perusahaan internasional asal China yang berkecimpung di bidang konstruksi, teknik, dan manajemen proyek. 

“Kolaborasi ini menggabungkan pengalaman, kompetensi, dan visi bersama untuk dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan IKN,” paparnya.

Theresia mengungkapkan, semua proyek pembangunan DILD di IKN dirancang dengan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan efisiensi energi. Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai sustainable forest city.

Proyek pertama yakni pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara yang mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage. 

Kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara dibangun di lahan seluas 0,72 hektare. Ini terdiri dari 50 unit serviced apartment, 50 unit hotel,perkantoran, area ritel, gym dan kolam renang, serta fasilitas food and beverage. 

“Desain Grand Whiz Nusantara memaksimalkan penggunaan bukaan pada fasad bangunan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami,” ungkapnya.

Grand Whiz Nusantara juga menempatkan secara khusus tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai shading untuk memberikan keteduhan dan kenyamanan. Tersedia pula akses pejalan kaki yang nyaman dan terintegrasi sebagai konektor yang mempermudah mobilitas dan meningkatkan interaksi antar pengguna. 

Grand Whiz Nusantara mengalokasikan 47% dari luas area lahan untuk ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk area sosialisasi publik serta fasilitas-fasilitasnya yang dapat diakses dan digunakan oleh semua kalangan. 

Proyek kedua adalah Nusantara Quarter, sebuah pengembangan kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersial dengan akses transportasi publik. 

Pengembangan kawasan TOD Nusantara Quarter di lahan seluas 6,7 hektare. Mengedepankan aspek integrasi dan fungsionalitas antarbangunan, kawasan TOD ini dibangun dengan keunggulan konsep yang mengutamakan aspek transit interchange, walkable, area terbuka hijau, dan berkelanjutan. 

Baca Juga: BCA hingga Intiland Akan Bangun Gedung di IKN, Kapan Groundbreaking?

Rencana awal pengembangan meliputi gedung perkantoran yang menempati area sekitar 2,2 hektare. Lalu, apartemen dengan luas lahan sekitar 3,3 hektare, dan low-rise development untuk ritel atau komersial di lahan sekitar 1,2 hektare, serta plaza atau area publik terbuka hijau yang menempati areasampai dengan 46% dari total luas area.

"Pengembangan kawasan TOD akan meningkatkan aksesibilitas pejalan kaki menuju simpul-simpul transportasi publik yang tersedia. Kami mengembangkan titik-titik ruang terbuka yang dirancang untuk menciptakan suasana kawasan yang hijau dan rimbun," katanya.

Proyek ketiga yakni kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence. 

Dalam pengembangan proyek ini, Intiland akan membangun Royale Nusantara Golf Resort & Residence, sebuah kawasan hunian yang dilengkapi dengan fasilitas lapangan golf seluas sekitar 200 hektare. Sebesar 70% di antaranya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau. 

“Kawasan ini menawarkan banyak keunggulan mulai dari tingkat hunian yang rendah (low-density], rindang, eksklusif, serta memiliki akses terpadu dengan transportasi publik,” tuturnya.

Menempati area lahan seluas 100 hektare, lapangan golf 18 holes ini dapat dikembangkan hingga 27 holes. Sementara untuk kawasan hunian akan menempati area lahan seluas 100 hektare yang akan dapat menyediakan sekitar 800 hingga 1.000 unit rumah. 

Pengembangan lapangan golf berskala internasional ini, kata Theresia, akan menjadi salah satu daya tarik bagi penggemar olahraga golf dari dalam dan luar negeri. Keberadaan fasilitas ini diharapkan turut menjadikan IKN sebagai kota kelas dunia yang bisa menjadi destinasi sekaligus memberikan kontribusi terhadap perekonomian Ibu Kota Nusantara.

“Kami berharap pembangunan proyek-proyek ini berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×