kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah saham lapis 2 & 3 yang masih prospektif, ada AALI PTBA MEDC EXCL LSIP JSMR


Senin, 11 Oktober 2021 / 07:30 WIB
Inilah saham lapis 2 & 3 yang masih prospektif, ada AALI PTBA MEDC EXCL LSIP JSMR


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham semakin bergairah pada kuartal 4 2021. Saat bursa dalam tren positif, banyak saham lapis kedua dan ketiga yang layak menjadi tempat investasi. 

Saham lapis kedua dan ketiga adalah saham dengan nilai kapitalisasi pasar menengah dan kecil. Kinerja saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah mencatatkan kinerja yang positif dari awal tahun hingga Jumat (8/10).

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX SMC Liquid naik 9,23% secara year to date (ytd) dan IDX SMC Composite naik 23,25% ytd. IDX SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.

Saham kapitalisasi pasar kecil dan menengah dengan kinerja bagus antara lain LPPFLINKITMGHEALERAAADROJPFA. Harga saham LPPFLINKITMGHEALERAAADROJPFA sepanjang tahun ini meningkat di atas 25%. Bahkan sama yang mencatatkan kenaikan harga mendekati 100% secara ytd.

 

Harga saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) per 8 Oktober 2021 Rp 2.530. Harga saham LPPF menjadi saham dengan kinerja tertinggi dengan penguatan 98,43% ytd dalam IDX SMC Liquid. Disusul harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat 79,42% menjadi Rp 24.850.

Harga saham PT Link Net Tbk (LINK) naik 63,90% ytd menjadi Rp 3.950. Harga saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) naik 60,76% ytd menjadi Rp 1.135. Harga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 38,36% ytd menjadi Rp 4.400.

Selanjutnya barga saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik 35,23%. Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melesat 26,92% ytd. Harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) naik 26,92% ytd.

Baca Juga: IHSG berpotensi melaju lagi pada Senin (11/10), saham-saham ini bisa dicermati

Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan, saham-saham yang melesat tersebut sejalan dengan optimisme pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia.

Hal ini tercermin dari PMI Manufacturing yang kembali ke level ekspansi, cadangan devisa yang naik jadi US$ 146,9 miliar pada September, serta inflasi yang mengalami kenaikkan, meski inflasi inti masih turun tipis.

Nico memandang, data-data tersebut memberikan sebuah gambaran bahwa pemulihan kian terakselerasi lebih cepat, apalagi setelah PPKM diperlonggar. Menurutnya, kondisi ini membuat dana investasi pun berpindah, dari sebelumnya obligasi menjadi saham.

Tak hanya itu, pemulihan ekonomi juga didukung oleh kenaikkan harga komoditas sebagai akibat gagalnya transformasi energi dari fosil menjadi energi terbarukan di Inggris, China, dan Australia.

“Ini yang membuat kebutuhan akan batu bara kembali meningkat, sehingga mendorong harga batubara mengalami kenaikkan,” ujarnya pada Kontan.co.id, Minggu (10/10).

Terlebih China yang mendapat mandat untuk mengamankan pasokan menjelang musim dingin. Dengan demikian, Nico bilang, harga batubara menjadi kian mahal dan turut mengerek harga saham ADRO dan ITMG dalam waktu yang singkat.

Rekomendasi saham pilihan

Nico memandang, saham-saham lapis dua dan tiga memiliki prospek yang cukup baik ke depannya. Namun, ia mengingatkan agar investor sudah memperhitungkan lebih dulu sebelum memutuskan untuk investasi pada saham-saham lapis dua dan tiga ini.

Selama saham lapis kedua dan ketiga memiliki prospek bisnis yang cerah dan market sharenya terjaga, sambungnya, potensi valuasi di masa depan juga semakin menarik.

“Sehingga memberikan harapan bahwa kenaikkan harga berpotensi terjadi. Ketika saham naik, tidak hanya saham lapis satu saja, namun sebetulnya yang ‘gurih’ adalah saham-saham lapis kedua dan ketiga,” tambahnya.

Baca juga: Harga logam industri naik, simak rekomendasi saham emiten-emiten tambang ini

Nico menambahkan, saat ini saham-saham lapis dua dan tiga dari sektor komoditas masih layak untuk diperhatikan mengingat harga komoditas yang berada dalam tren kenaikan. Dari sektor ini, ia rekomendasi saham AALI, ADRO, PTBA, MEDC, dan LSIP.

Selain sektor komoditas, ia menilai saham dari sektor infrastruktur dan telekomunikasi juga menarik karena pembangunan infrastruktur tetap berjalan dan kebutuhan data bagi masyakarat terus meningkat. Ia rekomendasi saham JSMR dan EXCL layak untuk dicermati.

Nico memberikan rekomendasi buy untuk AALI dengan target harga Rp 12.150. Lalu untuk rekomendasi saham ADRO adalah buy dengan target harga Rp 2.000. Nico juga rekomendasi saham PTBA dengan target harga Rp 3.150.

Lalu, rekomendasi buy saham MEDC dengan target harga Rp 950. Rekomendasi buy saham LSIP dengan target harga Rp 1.650. Rekomendasi buy saham JSMR dengan target harga Rp 5.150. Serta rekomendasi buy saham EXCL dengan target harga Rp 3.500 per saham.

Itulah rekomendasi saham-saham lapis 2 dan 3 yang memiliki prospek bagus untuk ke depannya. Ingat, disclaimer on, segala risiko atas rekomendasi saham ini menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Semoga cuan!

Selanjutnya: Harga saham emiten properti mulai mendaki, begini rekomendasi saham sektor ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×