Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berharap bisa menggabungkan nilai nominal saham (reverse stock) dalam waktu dekat. Reverse stock ini bertujuan untuk merestrukturisasi bisnis usaha dengan masuk ke sektor minyak dan gas midstream dan downstream. Untuk masuk ke bisnis ini, perseroan mengaku menjajaki akuisisi proyek yang telah berjalan maupun yang akan dikembangkan.
Didit A. Ratam, Direktur ENRG mengatakan, selain restrukturisasi bisnis, perseroan juga akan merestrukturisasi utangnya dengan cara yang sama dengan emiten Grup Bakrie lainnya, yakni menukar utang dengan saham (debt to equity swap).
Sehingga, usai reverse stock, perseroan akan menerbitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Dana dari rights issue itu akan digunakan untuk akuisisi dan merestrukturisasi utang.
Didit menjelaskan, dari hasil komunikasi pihak kreditur dan calon investor strategis, perseroan memutuskan untuk melakukan reverse stock dengan rasio 8:1. "Dari hasil komunikasi itu, rentang harga yang favorable bagi calon investor adalah pada harga Rp 400 hingga Rp 500," ujarnya dalam penjelasan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/2).
Perseroan akan meminta restu pemegang saham pada Kamis 23 Maret 2017 mendatang. Jika disetujui, periode pembelian saham odd lot akan berlangsung pada 27 Maret hingga 3 April mendatang. Lalu, hari awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru hasil reverse stock dijadwalkan pada 11 April 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News