Reporter: Dityasa H Forddanta, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menggabungkan nilai nominal saham atau reverse stock dengan rasio 8:1. Dengan kata lain, setiap delapan saham dengan nilai nominal Rp 100 akan berubah menjadi satu saham dengan nilai nominal Rp 800 per saham.
Perubahan nilai nominal ini dilakukan dengan mengurangi jumlah saham tanpa mengubah modal ditempatkan dan modal disetor. ENRG menunjuk PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga untuk saham yang kurang dari satu satuan perdagangan atau odd lot.
Emiten Grup Bakrie ini menggelar reverse stock dalam rangka restrukturisasi. "Reverse stock akan membuat saham dapat diperdagangkan dengan harga yang lebih wajar dan lebih mencerminkan fundamental," ujar manajemen ENRG dalam prospektus ringkas, Selasa (14/2).
ENRG akan meminta restu pemegang saham pada 23 Maret 2017 untuk bisa menjalankan aksi korporasi ini. Jika disetujui, periode pembelian saham odd lot akan berlangsung pada 27 Maret hingga 3 April. Adapun hari awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru hasil reverse stock dijadwalkan pada 11 April 2017.
Saat ini, saham ENRG berada di level Rp 68 per saham. Dengan reverse stock, harga saham ENRG bisa delapan kali lebih tinggi, yakni di kisaran Rp 544 per saham.
Emiten Grup Bakrie lainnya, yakni PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), juga berencana melakukan reverse stock dalam rangka restrukturisasi utang. UNSP ingin menggabungkan nominal sahamnya dengan rasio 10:1. Tapi rencana ini belum bisa dilakukan lantaran RUPSLB belum kuorum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News