kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini SUN yang paling banyak diperdagangkan kemarin


Rabu, 15 Maret 2017 / 11:58 WIB
Ini SUN yang paling banyak diperdagangkan kemarin


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (14/3) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,04% ke level 112,53 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, volume perdagangan SUN dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp 11,69 triliun dari 39 seri. Volume perdagangan SUN seri acuan Rp 5,40 triliun.

Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180301 menjadi notes dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 2,16 triliun dari 29 kali transaksi di harga rata-rata 94,50%, yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp 2,10 triliun dari 102 kali transaksi di harga rata-rata 102,30%.

Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 2,05 triliun dari 19 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III Tahun 2016 Seri A (BIIF01ACN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 965 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 98,30% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2017 Seri A (ASDF03ACN3) senilai Rp641,92 miliar dari 33 kali transaksi di harga rata-rata 99,97%.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 14,00 pts (0,10%) di level 13.370 per dollar Amerika setelah bergerak pada kisaran 13.353 hingga 13.385 per dollar Amerika. Pelemahan tersebut terjadi di tengah pelemahan mata uang regional terhadap Dollar Amerika jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC).

Mata uang Rupee India (INR) menjadi satu - satunya mata uang regional yang mengalami penguatan trhadap dollar Amerika setelah Perdana Menteri Narendra Modi memenangkan pemilihan umum sehingga membawa optimisme terhadap agenda reformasi yang dilaksanakan sejak tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×