kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Investor SUN lirik tenor jangka panjang


Rabu, 15 Maret 2017 / 11:44 WIB
Investor SUN lirik tenor jangka panjang


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (14/3) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,04% ke level 112,53 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin cenderung turun menjelang pengumuman bunga Amerika Serikat Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Federal Reserve.

Selain itu, pasar memilih memburu lelang SUN yang digelar kemarin. Meskipun, pemerintah hanya memenangkan Rp 11,35 triliun dari penawaran yang masuk Rp 26,39 triliun. 

Jumlah penawaran yang masuk ini lebih rendah ketimbang penawaran sebelumnya, yaitu Rp 35,25 triliun.

Dari lelang kemarin, Made melihat ada pergeseran tenor yang diminati oleh investor.

Pada beberapa lelang sebelumnya, instrumen Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang memiliki tenor di bawah 12 bulan selalu diminati oleh investor, yang tercermin pada tingginya jumlah penawarn yang masuk.

"Namun pada lelang kemarin, jumlah penawaran terbesar didapati pada Obligasi Negara seri FR0061 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2022. Adapun jumlah nominal yang yang dimenangkan pada lelang kemarin di bawah target penerbitan yang sebesar Rp 15 triliun," kata dia.

Dengan hasil lelang tersebut, maka pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara melalui lelang di tahun 2017 senilai Rp 136,05 triliun atau setara dengan 87,77%. Hingga akhir kuartal I-2017, pemerintah menyisakan target penerbitan senilai Rp 18,94 triliun dari satu kali lelang Sukuk Negara dan lelang Surat Utang Negara.

Hasil dari pelaksanaan lelang tersebut berdampak positif terhadap pasar Surat Utang Negara di pasar sekunder, sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasilnya.

Imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan pada perdagangan kemarin ditutup turun sebesar 2 bps untuk tenor 5 tahun, sebesar 4 bps untuk tenor 10 tahun, dan masing - masing sebesar 1 bps untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun.

Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya ditutup dengan kenaikan di tengah kembali naiknya imbal hasil dari US Treasury jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-47 ditutup naik masing - masing sebesar 3 bps di level 2,694% dan 5,047% setelah mengalami koreksi harga sebesar 10 bps dan 55 bps. Sedangkan imbal hasil dari INDO-27 ditutup dengan kenaikan sebesar 5 bps di level 4,126% setelah mengalami koreksi harga sebesar 40 bps.


Tenor Panjang Diminati Lelang Dorong Penurunan Imbal Hasil SUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×