Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hanya tinggal menunggu waktu untuk membuka keran perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tentunya, para emiten tak terkecuali PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) perlu bersiap.
"Karena ada dua hal, perdagangan bebas bisa menjadi berkah atau justru mimpi buruk karena tidak siap," tandas Peter Tanuri, Presiden Direktur MASA belum lama ini.
Supaya tidak menjadi mimpi buruk, produsen ban Achilles dan Corsa ini menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan mendirikan fasilitas pendidikan bagi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
Sejak beberapa waktu lalu, MASA mendirikan fasilitas pendidikan dengan ijazah D1 dan D2. "Hal ini dilakukan supaya kami memiliki man power yang lebih kuat," imbuh Wayan Surya, Direktur MASA pada kesempatan yang sama.
Dalam fasilitas tersebut, karyawan dipersiapkan sumber daya manusianya, sehingga lulusan pendidikan tersebut memiliki standar kualitas jika sewaktu-waktu MASA membangun pabrik baru misalnya, sebagai bentuk sambutan terhadap MEA.
Cara seperti ini sepertinya mulai membuahkan hasil. Kualitas produk ban MASA tetap terjaga sehingga kuantitas ekspor bannya juga meningkat. Peter mencontohkan, tahun lalu saja ekspor ban MASA ke Malaysia sebesar 50.000 unit per bulan. Angka ini naik 40% dibanding periode sebelumnya.
Selama ini, MASA memiliki komposisi ekspor dan penjualan di pasar domestik sebesar 75% berbanding 25%. Seiring dengan kenaikan pertumbuhan dalam negeri, komposisinya diprediksi berubah menjadi 70% berbanding 30%. Namun, perubahan ini juga diiringi dengan kenaikan kapasitas produksi dan permintaan ban di pasar asing.
"Kuantitas ekspor kami ke Asean juga terus meningkat dalam tiga tahun terakhir," pungkas Peter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News