Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sedangkan untuk IHSG, penguatan cenderung terbatas karena masih adanya net sell asing. Berdasarkan RTI, net sell mencapai Rp 8,75 triliun di seluruh pasar.
Net sell asing ini didorong oleh kekhawatiran mereka terhadap cara pemerintah Indonesia menanggulangi Covid-19. Dalam hal ini kebijakan moneter quantitative easing (QE) Bank Indonesia (BI) dan restrukturisasi kredit perbankan yang dilakukan oleh OJK, yang dinilai cukup baik, masih belum mampu menahan net sell asing.
Baca Juga: Ditopang eksternal dan internal, IHSG diprediksi lanjutkan penguatan di awal pekan
"PSBB terlalu longgar dan jumlah tes kasus baru juga rendah sekali jauh di bawah negara-negara lain," imbuhnya.
Dus, Hans memprediksi IHSG selama Mei 2020 konsolidasi melemah di kisaran 4.317 - 4.975. Namun pergerakannya akan dipengaruhi soal obat Covid-19, apabila terbukti bisa menyembuhkan Covid-19 maka pasar akan rally. Selaun itu, pasar juga akan mencermati apakah kasus Covid-19 meningkat atau tidak seiring dengan pembukaan lockdown di beberapa negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News