Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan pekan lalu menjadi penutup manis bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan April 2020. Kamis (30/4) IHSG ditutup menguat 3,26% ke level 4.716,40. Penguatan ini diprediksi masih berlanjut pada Senin (4/5).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, penguatan tersebut didorong oleh sentimen positif dari quantitave easing (QE) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
Bank sentral Indonesia tersebut akan melakukan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebesar Rp 117,8 triliun pada Mei 2020. Bila ditotal, QE dari BI akan mencapai Rp 503,8 triliun.
Baca Juga: IHSG menguat 3,91% di bulan lalu, bagaimana pergerakannya di bulan Mei ini?
"Data inflasi tentu akan berpengaruh, tetapi perubahan dari inflasi tidak terlalu signifikan," kata dia.
Dari sisi global, prediksi penguatan IHSG juga bakal didorong oleh kelanjutan remdesivir yang diklaim dapat sebagai obat Covid-19 dan rencana pelonggaran lockdown di beberapa kota besar di dunia.
"Faktor yang mempengaruhi lebih kepada optimisme pelaku pasar akan keyakinan dapat diselesaikannya masalah Covid-19," tambah Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani, Kamis (30/4).
Baca Juga: TLKM menggeser BBRI jadi nomor dua, ini peringkat baru penguasa market cap bursa
Chris memprediksi IHSG bergerak menguat di level 4.680-4.850 pada Senin (4/5). Dia juga merekomendasikan untuk mencermati saham BMRI, TLKM dan ASII.
Sementara itu Hendriko memprediksi IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan target resisten 4.900 dan suport 4.650-4.700. Hendriko menyarankan investor untuk memperhatikan saham TLKM, BBCA, BBNI, ADRO dan UNTR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News