Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini (20/9). Pasar menanti keputusan suku bunga The Fed dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 19-20 September 2023.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, perkiraan pelaku pasar, The Fed akan mempertahankan suku bunganya di 5,25%-5,50% pada pertemuan FOMC September 2023.
"Fokus pasar juga akan tertuju pada panduan ke depan bank sentral AS tersebut," kata Ibrahim, Selasa (19/9).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat, pelaku pasar kini menanti keputusan suku bunga The Fed. Hal ini terlihat dari pergerakan nilai tukar di Asia yang cenderung terbatas yang merefleksikan aksi wait and see dari para investor.
Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.380 Per Dolar AS Pada Hari Ini (19/9)
Sikap wait and see tersebut juga terlihat di pasar obligasi. Pembelian pada lelang Surat Berharga Negara tanggal 19 September 2023 cenderung terbatas, tercermin dari incoming bids lelang yang hanya berada pada kisaran Rp 28 triliun.
"Terbatasnya permintaan lelang mengindikasikan masih ragunya investor asing untuk masuk ke pasar obligasi domestik sebelum pengumuman FOMC," ucap Josua.
Josua memperkirakan, pada hari ini (20/9), rupiah masih akan bergerak sideways di kisaran Rp 15.350-Rp 15.425 menjelang pengumuman FOMC. Sementara Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.370- Rp 15.430 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah tipis 0,07% ke level Rp 15.380 per dolar AS pada Selasa (19/9). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.381, melemah 0,05% dari Rp 15.373 pada hari perdagangan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News