kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sebab prospek penguatan rupiah masih terbuka


Jumat, 29 September 2017 / 16:05 WIB
Ini sebab prospek penguatan rupiah masih terbuka


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (28/9), nilai tukar rupiah terperosok ke level terendah sepanjang tahun ini. Di pasar spot, kurs rupiah kemarin berada pada Rp 13.515 per dollar AS.

Hari ini, nilai tukar rupiah mulai bangkit. Secara year to date (ytd), nilai tukar rupiah masih melemah.

Meski ada pelemahan, prospek kurs rupiah masih dipandang positif hingga akhir tahun. UBS Investment Bank masih memandang bullish atas nilai tukar rupiah. "Kami memperkirakan, nilai tukar rupiah akan menguat dari level saat ini, bahkan, ada potensi rupiah bergerak di bawah Rp 13.000," ungkap UBS Investment dalam riset.

Menurut data Bloomberg per Jumat (29/9), nilai tukar rupiah masih melemah 0,14% sejak awal tahun (ytd). Pelemahan nilai tukar rupiah ini masih lebih baik ketimbang beberapa mata uang Asia. 

Nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dollar AS melemah 6,25% pada periode yang sama. Kurs dollar Singapura pun turun 6,57% terhadap dollar AS. Bahkan, Baht Thailand melemah 7,53% sejak awal tahun.

Hanya mata uang peso Filipina yang berkinerja lebih baik ketimbang rupiah di Asia Tenggara. Sejak awal tahun, peso menguat 2,40% terhadap dollar AS.

UBS FX strategist optimistis kinerja rupiah bisa melampaui negara-negara emerging market. "Suku bunga Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara emerging market lain. Perbedaan suku bunga inilah yang menyebabkan UBS bullish terhadap rupiah," ungkap UBS.

Sebagai perbandingan, Filipina memiliki 7-day reverse repo rate di level 3%. Suku bunga acuan Thailand 1,5%. Malaysia juga mematok suku bunga acuan 3%. 

Bahkan, Singapura yang mematok currency exchange rate 0%. Singapura tidak mematok suku bunga acuan, tapi menggunakan Singapore dollar nominal effective exchange rate sebagai kebijakan moneter.

Artinya, dari beberapa negara Asia Tenggara, tingkat suku bunga acuan Indonesia masih lebih tinggi meski sudah turun dua kali tahun ini. BI menetapkan 7-day reverse repo rate pada level 4,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×