kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini saran analis sebelum membeli saham-saham yang akan rights issue


Selasa, 12 Mei 2020 / 09:44 WIB
Ini saran analis sebelum membeli saham-saham yang akan rights issue
ILUSTRASI. Penyerahan donasi penanggulangan Covid-19 oleh Asosiasi Emiten Indonesia kepada Pasar Modal Peduli Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (20/4/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.Sejumlah emiten bersiap mencari dana di pasar modal lewat mekanisme rights issue atau menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Sejauh ini, Kontan.co.id mencatat sudah ada delapan emiten yang tengah bersiap-siap melakukan rights issue. Lalu, bagaimana menilai prospek emiten yang akan melakukan right issue ini?

Baca Juga: Emiten ramai rights issue, pertanda pasar sudah kondusif?

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, menilai, salah satu kriteria menariknya suatu rights issue untuk dieksekusi adalah adanya pembeli siaga (standby buyer).

Pembeli Siaga adalah pihak yang akan membeli baik sebagian maupun seluruh sisa saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang tidak diambil oleh pemegang HMETD.

“Lalu apa tujuan rights issue tersebut. Sejauh pengamatan saya kalau yang tujuannya untuk melunasi utang agak kurang diminati,” ujar William kepada Kontan.co.id, Senin (11/5).

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana mulai naik perlahan

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, investor memang perlu memperhatikan tujuan dari penggunaan dana rights issue. Investor juga mesti mencermati bagaimana kinerja serta strategi bisnis yang selama ini dilakukan perusahaan.

“Bagi perusahaan yang selama ini pengelolaannya baik dan selalu sesuai dengan rencana, bisa dipertimbangkan untuk eksekusi,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/5).

Selain itu, harga pelaksanaan juga bisa dijadikan pertimbangan apakah cukup sesuai dengan kondisi perusahaan sekarang dan prospeknya ke depan. Aria mengamini, suatu rights issue akan lebih menarik ketika harga pelaksanaanya berada di bawah harga pasar.

“Namun dengan kondisi saat ini tentu tidak mudah juga untuk menetapkan harga yang lebih rendah dari harga pasar,” tutup dia.

Baca Juga: JPFA hingga SCMB akan rights issue, mana yang paling menarik dieksekusi?

Kontan.co.id mencatat, setidaknya ada tujuh emiten yang siap menggelar aksi right issue. Emiten-emiten tersebut adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), dan PT PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).

Entitas anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) juga berencana untuk melakukan aksi korporasi ini.

Baca Juga: Pasar saham ambles, emiten-emiten ini tetap gelar rights issue

Ada pula PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) yang berencana menerbitkan saham baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×