kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Cek Proyeksi Rupiah di Akhir 2025, Begini Sentimennya


Minggu, 28 Desember 2025 / 07:02 WIB
Cek Proyeksi Rupiah di Akhir 2025, Begini Sentimennya
ILUSTRASI. Rupiah bergerak fluktuatif di akhir tahun 2025, dipengaruhi rebound dolar AS dan prospek suku bunga BI.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih bergerak fluktuatif jelang pergantian tahun Desember 2025. Di mana, rupiah spot ditutup melemah tipis 0,02% ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12/2025).

Dalam sepekan, rupiah menguat tipis 0,02% dari posisi Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12/2025). ​

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, tren pelemahan rupiah di pekan ini dipengaruhi oleh dolar AS yang mengalami rebound setelah rilis data pekerjaan pada hari Rabu. Hasilnya, data tersebut menunjukkan klaim pengangguran lebih baik dari perkiraan.

Baca Juga: Bitcoin Terkoreksi pada Akhir 2025, Analis Ungkap Peluang untuk Tahun Depan

"Kemudian walau sepekan ini indeks dolar AS menurun, namun prospek pemangkasan suku bunga oleh BI pun masih terus membebani rupiah," ujar Lukman kepada Kontan, Jumat (26/12/2025).

Mengenai proyeksi rupiah sepekan depan, Lukman bilang, dengan absennya data ekonomi baik dari dalam maupun luar serta minimnya likuiditas dan transaksi, biasanya pergerakan akan susah diprediksi, namun secara umum rupiah masih tertekan.

Tetapi apabila BI memanfaatkan kesempatan di tengah minimnya likuiditas untuk melakukan intervensi, ini akan mudah menguatkan rupiah. 

Sementara Global Market Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto bilang bahwa hingga minggu terakhir bulan Desember 2025, rupiah masih akan sulit menguat.

Kondisi ini dipengaruhi oleh permintaan dolar AS yang tinggi untuk kebutuhan transaksi akhir tahun hingga awal tahun.

"Terutama untuk importir, baik itu untuk importir oil and gas ataupun juga importir raw material untuk manufaktur. Plus juga ada kebutuhan untuk pembayaran terkait dengan utang luar negeri," ujar Myrdal.

Baca Juga: Obligasi Korporasi Diproyeksi Tetap Ramai pada 2026, Ini Pendorongnya

Namun, Myrdal juga bilang masih ada prospek rupiah menguat jika transaksi menggunakan dolar AS sudah sepi disertai langkah intervensi Bank Indonesia (BI) untuk window dressing.

Lukman memproyeksi, rupiah di rentang Rp 16.650 - Rp 16.850 per dolar AS pada pekan depan. Sementara Myrdal memperkirakan, rupiah bergerak di kisaran Rp 16.630 - Rp 16.690 per dolar AS.

Selanjutnya: Rekrutmen Era Digital: Persiapan Wawancara Online Agar Dilirik HR

Menarik Dibaca: 3 Resep Sate Ayam Praktis dan Lezat untuk Bakar-bakaran Malam Tahun Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×