Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Di tengah melempemnya performa indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang 2013, sejumlah produk reksadana masih mampu memberikan return positif.
Menurut data PT Infovesta Utama, Kresna Flexima, salah satunya yang mampu membagikan keuntungan tinggi kepada investor hingga 22% sepanjang 2013.
Padahal, pada periode yang sama seluruh indeks tercatat minus. Seperti, IHSG tercatat minus 2,40%. Demikian juga dengan rata-rata return reksadana campuran yang ditunjukkan oleh Infovesta Balanced
Fund Index minus 2,31%. Rata-rata return reksadana saham ata Equity Fund Index juga minus 4,9%. Juga rata-rata return reksadana pendapatan tetap atau Infovesta Fixed Income Fund Index yang minus 4,62%.
Kresna Flexima merupakan reksadana campuran racikan PT Kresna Asset Management. Produk yang efektif sejak Februari 2008 silam itu memiliki kebijakan investasi relatif fleksibel karena bisa memutar minimal 5% dan maksimal 75% di aset dasar fixed income.
Produk ini juga bisa menempatkan sekitar 5% hingga 75% pada efek money market dan 5% hingga 75% di efek equities. Tak heran, performa produk ini cukup moncer. Menurut factsheet, kinerja Kresna Flexima satu tahun terakhir mencapai 24,05% sekaligus mampu mengalahkan IHSG.
Sedangkan sejak diterbitkan, produk ini telah memberikan return 104,82%. Yobel Hadikrisno, Direktur PT Kresna Asset Management mengatakan, investor bisa merogoh kocek minimal Rp 20 juta untuk investasi awal di produk ini.
Sedangkan untuk berikutnya, investor bisa melakukan investasi minimal Rp 10 juta. Perusahaan tidak mengenakan subscription fee bagi investor yang ingin berinvestasi di produk ini. Namun, untuk redemption fee dikenakan maksimal 1,5%.
Suryandy Jahja, Anggota Komite Investasi Kresna Flexima bilang, produk ini fokus investasi berdasarkan event tertentu. "Strategi pengelolaannya pada dasarnya adalah dengan menginvestasikan dana kelolaan kami di perusahaan berkualitas tinggi yang menurut analisa kami mempunyai event yang positif ke depannya," ujar Jahja.
Oleh karena itu, reksadana ini tidak memfokuskan investasi dengan pilihan saham sektoral. Investasi Kresna Flexima dilakukan berdasarkan teori rotasi dan fokus pada event tertentu.
Menurut Jahja, reksadana ini mengadopsi strategi rotasi secara terus-menerus yang mirip dengan filosofi keseimbangan Tai Chi yaitu Yin & Yang. Artinya, Kresna Flexima berusaha mengoptimalkan return dengan dinamis yaitu dengan memindahkan porsi instrumen ekuitas, pendapatan tetap, dan tunai ke dalam tahap yang seimbang.
"Namun kami tidak dapatĀ memberikan estimasi return tahun ini karena pergerakan pasar modal yang sangat dinamis, dan berubah setiap saat. Tetapi kami akan berusaha melakukan yang terbaik sehingga mampu outperform the market atau mengungguli pasar seperti tahun lalu," papar Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News