Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) berencana meluncurkan sejumlah proyek baru tahun ini untuk mendorong perolehan marketing sales atau pra penjualan tahun ini.
Pertama, MTLA akan meluncurkan satu tower apartemen di Metland Trasyogi bertajuk Kaliana apartemen. Tower pertama dari rencana pengembangan tiga tower apartemen tersebut akan diluncurkan semester I.
Olivia Surodjo, Direktur Keuangan MTLA mengatakan apartemen Kaliana akan dirilis sebanyak 596 unit. " Ini proyeknya sangat strategis karena persis di depan Mall Cileungsi yang akan segera kita buka," jelas Olivia pada KONTAN baru-baru ini.
Proyek tersebut merupakan bagian dari kawasan Metland Uraban City yang akan dikembangkan perseroan di atas lahan seluas 7,5 hektare (ha). Kawasan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan satu mall, satu hotel dan tiga tower apartemen. Adapun pembangunan mall sudah rampung dan akan soft launching Mei 2016, sementara peluncuran resminya akan dilakukan akhir tahun.
Proyek kedua yang rencananya akan dirilis tahun ini adalah perumahan kluster I di Metland Cyber City bertajuk Kluster East Terrace sebanyak 66 unit yang akan dibanderol dengan harga mulai Rp 3,8 miliar hingga Rp 6 miliar. Namun peluncuran proyek ini akan sangat tergantung pada kepastian aturan tax amnesty (pengampuan pajak).
MTLA sangat berharap aturan tax amnesty segera rampung sehingga dana-dana yang selama ini terparkir di luar negeri akan kembali masuk ke Indonesia dan akan diinvestasikan ke properti. "Sejak tahun lalu pasar properti menengah atas tidak bagus. Itu yang membuat pencapaian marketing sales tahun lalu tidak bagus. Tahun ini tax amnesty kita harapkan bisa menghangatkan pasar segmen ini," kata Olivia.
Oleh karena itu, MTLA belum menetapkan timing peluncuran proyek Metland Cyber City mengingat proyek tersebut merupakan segmen menengah atas. Namun jika UU tax amnesty telah rampung, perseroan akan segera merilis proyek tersebut.
Selain dua proyek baru tersebut, MTLA juga akan meluncurkan satu kluster baru di proyek eksisting yakni Metland Cibitung. Perseroan akan merilis 400 unit rumah untuk segmen menengah bawah dengan harga sekitar Rp 350 juta per unit. Olivia mengklaim, pangsa pasar perumahan di kawasan tersebut masih sangat bagus karena berdekatan dengan proyek LRT yang tengah dibangun pemerintah saat ini.
MTLA memperkirakan kinerja tahun ini belum bisa tumbuh secara signifikan. Pasalnya, marketing sales tahun lalu yang akan dibukukan menjadi pendapatan tahun ini mengalami perlambatan karena lesunya pasar properti untuk segmen menengah atas. "Tahun ini memang akan lebih baik dari tahun lalu, tapi tumbuhnya tidak akan signifikan," ujar Olivia.
Tahun 2015, laba bersih perusahaan yang terkenal dengan nama Metland ini melorot 20% yoy menjadi Rp 214 miliar. Koreksi ini seiring dengan perlambatan penjualan dan pendapatan usaha perseroan 2,5% yoy menjadi Rp 1,08 triliun. Di sisi lain, beban keuangan juga meningkat dari Rp 67 miliar menjadi Rp 80 miliar, kerugian lain-lain melonjak dari Rp 1,2 miliar menjadi Rp 39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News