kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab pendapatan Tempo Inti Media (TMPO) merosot tahun 2020


Selasa, 27 April 2021 / 19:28 WIB
Ini penyebab pendapatan Tempo Inti Media (TMPO) merosot tahun 2020
ILUSTRASI. PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) mengalami kondisi yang cukup berat di tahun 2020. Pandemi korona yang merebak di Indonesia sejak tahun lalu, sontak berdampak terhadap merosotnya kinerja perseroan di tahun lalu. 

Tempo mencatatkan pendapatan sebesar Rp 191,64 miliar di sepanjang 2020. Perolehan tersebut menurun 37,20% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai Rp 305,17 miliar.

Direktur Tempo Inti Media, Meiky Sofyansyah, mengatakan, dampak negatif pandemi yang kian meluas berdampak buruk terhadap kemampuan mitra-mitra kerja Tempo. Alhasil, kemampuan para mitra kerja Tempo dalam memenuhi kewajiban kepada Tempo ikut menurun drastis. Dampaknya, piutang usaha Tempo di tahun 2020 pun semakin meningkat.

"Kolektabilitas piutang-piutang lama perseroan, yang tahun lalu masih bisa ditagih praktis tidak “bergerak” lagi sejak wabah merebak," ungkap Meiky dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (27/4). 

Baca Juga: Ada Pembebasan PPN Impor Kertas, Saham MNCN Dijagokan, Saham INKP Tetap Layak Dibeli

Meiky berujar, penurunan kinerja paling besar terjadi pada basis utama bisnis Tempo, yakni industri media cetak. Pandemi yang mulai merebak sejak awal tahun lalu, membuat pendapatan iklan Tempo merosot tajam. Hal itu lantaran sirkulasi yang menurun drastis, tepat setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tanah air. 

"Penurunan paling besar dikontribusikan pendapatan barang cetakan sebesar 48,15% dibandingkan 2019. Majalah dan iklan Majalah turun 31,49%, Koran dan iklan Koran 10,96%, penjualan kertas 5,17%," ujarnya. 

Dia menambahkan, dampak dari penyebaran virus korona membuat para pembaca enggan bersentuhan dengan majalah atau koran cetak yang dikirim ke rumah-rumah. Barang cetakan, dianggap sebagai medium masuknya virus ke dalam rumah. Hal ini berdampak pada menyusutnya pendapatan para penerbit.

Sejumlah media bahkan terpaksa harus menutup usahanya sebagai akibat tekanan yang berlanjut ke bulan-bulan berikutnya. Menyusutnya pendapatan pada bisnis barang cetakan, diiringi dengan penurunan kinerja dari lini bisnis Tempo yang lain. Seperti misalnya produk digital yang menurun 4,19%, jasa penyelenggara acara tercatat turun 1,66%, serta kanal video yang mengalami penurunan sebesar 1,14%.

"Tapi ada kenaikan jasa rumah kreatif sebesar Rp 4,2 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya," sebut Meiky. 

 

Baca Juga: Gagal bayar kupon obligasi, Pefindo turunkan rating Tiphone Mobile Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×