Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Harga emas tumbang lagi dan mencatat penurunan sepekan terbesar sejak akhir Desember. Menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi daya tarik komoditas logam ini sebagai investasi alternatif.
Dolar AS menguat ke level tertinggi sejak November terhadap euro. Penguatan dolar AS terjadi karena laporan belanja konsumen AS bulan Desember naik melebihi perkiraan analis . Harga emas sempat naik tiga pekan pertama Januari karena saham turun.
"Harga emas naik karena penguatan dolar AS," kata Frank Lesh , trader FuturePath Trading LLC di Chicago kepada Bloomberg. "Untuk saat ini, permintaan emas turun karena khawatir akan penurunan lebih dalam lagi,” jelasnya.
Emas berjangka pengiriman April turun 0,2% menjadi US$ 1,239.80 per ounce pada pukul 1:45 di Comex di New York. Harga emas ini sudah turun sebesar 2% sejak 24 Januari. Walaupun turun sepekan terakhir, namun untuk harga emas bulan ini masih tercatat naik sebesar 3,1%.
Kemarin, harga emas turun 1,6% setelah Federal Reserve mengumumkan memangkas program stimulus moneter sebesar US$ 10 miliar lagi. Sementara itu, harga perak berjangka pengiriman Maret turun kurang dari 0,1% menjadi US$ 19,12 per ounce di Comex.
Di New York Mercantile Exchange , harga paladium pengiriman Maret turun 0,5% menjadi US$ 703,20 per ounce. Sedangkan harga platinum berjangka pengiriman April turun 0,5% menjadi US$ 1.375,70 per ounce , setelah sempat menyentuh harga US$ 1.364,60, atau harga terendah sejak 31 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News