kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini, lo, pemicu asli Wall Street rontok terparah sejak Black Monday 1987


Jumat, 13 Maret 2020 / 07:45 WIB
Ini, lo, pemicu asli Wall Street rontok terparah sejak Black Monday 1987
ILUSTRASI. President AS Donald Trump dalam konferensi pers tentang virus coronadi di Gedung Putih, Washington, 26 February 2020. REUTERS/Carlos Barria


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup anjlok pada akhir perdagangan Kamis (12/3) menyusul langkah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang memunculkan kekhawatiran investor dan mengguncang pasar dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.352,60 poin atau 9,99% ke 21.200,62, S&P 500 turun 260,74 poin atau 9,51% ke 2.480,64 dan Nasdaq Composite turun 750,25 poin atau 9,43% ke 7.201,80.

Pembatasan perjalanan yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat (AS) apa, sih, yang begitu menakuti pasar?

Diurai langsung dari website Gedung Putih (whitehouse.gov), Rabu (11 Maret 2020), Presiden Donald J. Trump mengeluarkan kebijakan yang bertujuan mengekang penyebaran virus corona ke Amerika Serikat dari negara lain.

Presiden Trump mengeluarkan kebijakan berdasarkan pasal 212 (f) Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan (INA) untuk membatasi perjalanan dengan tujuan Amerika Serikat, terhadap warga negara asing yang baru-baru ini berada di negara-negara Eropa tertentu, dalam 14 hari terakhir.

Baca Juga: Wall Street tumbang, Dow Jones rontok hampir 10% pasca pembatasan perjalanan Trump

Bahkan warga negara Amerika yang datang dari negara-negara itu akan diarahkan ke sejumlah bandara dengan pemeriksaan ketat bisa dilakukan.

Banyaknya perjalanan bolak-balik antara Eropa dan AS dipandang Trump mempertinggi risiko penyebaran corona di Amerika Serikat.

Nah, wilayah Eropa tertentu yang dimaksud itulah yang mungkin mengejutkan pasar. Kebijakan tersebut menyebut "Area Schengen"sebagai sasaran pembatasan perjalanan menuju AS.

Area Schengen adalah sebutan bagi 26 negara Eropa yang secara resmi menghapus semua paspor dan semua jenis kontrol perbatasan lain di perbatasan mereka.

Area ini sebagian besar memiliki yurisdiksi tunggal perjalanan internasional, dengan kebijakan visa bersama. Istilah kesepatan negara-negara ini dinamai sesuai Perjanjian Schengen 1985 yang ditandatangani di Schengen, Luksemburg.

Baca Juga: Klaim pengangguran AS secara mingguan turun, tapi muncul PHK akibat efek virus corona

Hampir semua negara yang tergabung dalam Uni Eropa tergabung dalam kesepatan ini. Dari 27 negara Uni Eropa, 22 di antaranya berpartisipasi dalam Area Schengen.

Empat negara anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) yaitu Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss, bukan anggota UE, juga ikut meneken Perjanjian Schengen. 

Mengingat betapa luas cakupan negara Eropa yang terdampak pembatasan perjalanan ini, pantas kalau pasar saham Amerika Serikat merespon miring pembatasan perjalanan kali ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×