Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah menawarkan kupon obligasi negara ritel (ORI) seri 013 sebesar 6,6%. Lalu, seberapa menguntungkan kupon tersebut?
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menghitung investor akan menerima hasil investasi bersih sekitar 5,61% per tahun setelah dikurangi pajak atas bunga obligasi yang sebesar 15% berdasarkan PP no 100 tahun 2013.Kupon ORI013 yang sebesar 6,6% juga lebih tinggi dibandingkan yield obligasi negara dengan tenor tiga tahun.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan rata - rata deposito 12 bulan juga masih lebih tinggi karena hanya sekitar 6,30%," ujar dia.
"Sehingga penawaran yang masuk juga masih akan besar berkisar Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun," ujar Made
Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico demus menambahkan kupon ORI-013 menarik seiring tren turunnya suku bunga deposito. Hitungan dia, suku bunga deposito untuk jangka waktu tiga tahun berkisar 3,75% - 4,75% sebelum dipotong pajak.
"Apabila bunga deposito sebesar 4% dan dipotong pajak 20%, maka kupon bersihnya hanya sebesar 3,2% dan sangat minim. Oleh sebab itu, ORI-013, meksipun kuponnya kecil, tetap lebih menarik bagi para investor ritel yang awam akan mengenai obligasi namun ingin mendapatkan keuntungan lebih dari produk investasi sejenis.
Masa penawaran dilakukan 29 September hingga 20 Oktober 2016. Adapun penjatahan dan setelmen masing-masing dijadwalkan 24 Oktober dan 26 Oktober 2019.
ORI berjangka waktu tiga tahun dan akan jatuh tempo 15 Oktober 2019. Pemerintah menerapkan holding periode dua periode pembayaran kupon. Dengan demikian, ORI baru dapat dipindahbukukan pada 15 Desember 2016.
Untuk pembayaran kupon akan dilakukan pada tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali dilakukan 15 November 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News