Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) kembali melakukan akuisisi perusahaan e-commerce bernama PT Digital Artha Media (DAM). Emiten yang beralih menjadi perusahaan investasi ini mengambil alih 23% saham DAM.
"Nilai akuisisi sekitar Rp 47 miliar, ujar Michael Steven, Presiden Direktur KREN, Rabu (23/9). Lebih lanjut ia menjelaskan, DAM merupakan provider sistem pembayaran e-cash bagi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Di saat yang sama, DAM telah meneken perjanjian kerjasama dengan Dana Pensiun Pertamina (dapen) dalam penggunaan Mandiri e-cash sebagai alat pembayaran bagi penerima manfaat pensiun. Selain itu, juga ada kerjasama join-promo dengan MatahariMall.com.
Sebelumnya, pada 17 September 2015, DAM melakukan kerjasama serupa dengan Blu-Jek. Provider smart application ojek ini akan menggunakan Mandiri e-cash sebagai alat pembayaran transaksi. Asal tahu saja, Dana Pensiun Pertamina tidak hanya terlibat sebagai mitra usaha DAM.
Helmi Kamal Lubis, Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina mengaku, pihaknya mengempit saham KREN sejak awal bulan lalu. Dana yang digelontorkan untuk pembelian saham itu mencapai Rp 200 miliar. Adapun, kepemilikan Dapen BUMN ini sekitar 5% pada saham emiten yang awalnya bergerak di bidang jasa keuangan ini.
Belum dapat dipastikan apa tujuan Dapen Pertamina memiliki posisi di saham KREN. Yang jelas, saham KREN terus berlari kencang akhir Juli 2015. Ketka itu, harga saham KREN masih di harga Rp 555 per saham. Pada penutupan Selasa (22/9), harga saham perseroan ada di angka Rp 1.950 per saham.
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memperingatkan investor pada 11 Agustus 2015 kalau pergerakan harga saham ini masuk ke dalam kategori tidak wajar (UMA). Kemudian, pada 23 September 2015, BEI menyetop perdagangan saham KREN lantaran terjadi peningkatan signifikan mulai periode 29 Agustus 2015 hingga 22 September 2015.
Kenaikannya mencapai 100%, dari Rp 975 per saham menjadi Rp 1.950 per saham. Entah apa yang mengerek saham KREN begitu kencang. Dari segi kinerja, laba bersih perseroan sepanjang semester I-2015 tergerus dari Rp 61,11 miliar menjadi Rp 59,43 miliar. Sejak ganti lini usaha dan mendirikan anak usaha, PT Kresna Usaha Kreatif (KUK), KREN aktif melakukan akuisisi perusahaan e-commerce.
Sebelum DAM, perseroan juga akan mencaplok dua perusahaan asal Singapura. Kedua perusahaan itu adalah DominoPos Pte Ltd dan MDAQ Pte Ltd. DominoPos menggeluti bisnis di bidang software development for mobile payment dan CRM domain. Sedangkan, MDAQ adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan.
Nah, belum dapat dipastikan apakah aksi korporasi ini yang menjadi penyebab melejitnya hraga saham KREN atau karena faktor Dapen Pertamina yang masuk ke saham perseroan. Pasalnya, manajemen KREN belum menjelaskan secara spesifik terkait dampak dari akuisisi tersebut terhadap kinerja KREN. Hanya saja, Helmi mengaku, pihaknya sudah mendapatkan cuan alias gain dari kenaikan harga saham KREN sebesar 250%.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities menilai naiknya harga suatu saham secara signifikan bisa disebabkan beberapa hal. Pertama, karena ada aksi korporasi yang menyebabkan kinerja perseroan meningkat. Kedua, bisa jadi kenaikan saham dirancang sedemikian rupa lantaran pemegang saham ingin menjual repo. "Kalau diteruskan, apakah ada insider trading dari kenaikan harga saham itu," kata dia.
Sehingga, hanya segilintir orang yang menikmati informasi yang memang dengan sengaja ditiupkan kepada pemegang saham yang ingin mendapat cuan. Edwin mengaku, insider trading sulit dibuktikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News