kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini dia foto bos QM dan bos GTIS


Selasa, 15 April 2014 / 21:36 WIB
Ini dia foto bos QM dan bos GTIS
ILUSTRASI. Promo KFC November-Desember 2022 spesial sambut Piala Dunia 2022 bertajuk KFC Super Bola tersedia dalam 3 paket pilihan (Dok/kfc)


Reporter: Edy Can | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kabar adanya pertemuan bos QM Financial Ligwina Hananto dengan pimpinan PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) Michael Ong bukan sekadar isapan jempol. KONTAN memperoleh foto pertemuan keduanya tersebut.

Seperti diungkapkan klien QM Financial Anugrah Firdaus atau yang lebih dikenal dengan nama Ferdi Hasan bahwa dirinya pernah dipertemukan oleh Ligwina dengan Michael Ong. "Ligwina yang memperkenalkan saya langsung dengan Michael Ong (petinggi GTIS)," tutur Ferdi kepada KONTAN, Jumat (11/4).

Ferdi mengaku merugi akibat rekomendasi dari QM Financial. Presenter yang pamornya terangkat oleh acara kuis di televisi ini tak menyangka akan mengalami kerugian investasi berlipat-lipat. Bagaimana tidak, Ferdi telah membayar jasa perencana keuangan untuk membantunya mengalokasikan dana. Namun sayang, produk investasi yang ditawarkan Ligwina Hananto tidak berujung pada hasil yang diharapkan.

Menurut penuturannya, seluruh produk yang ditawarkan kepadanya merupakan inisiatif dari QM Financial. Dua tahun pertama menjadi klien QM Financial, ia masih setia pada produk-produk konservatif. Selanjutnya, Ligwina dan Benny Raharjo selaku perencana keuangan QM Financial lainnya mulai mengarahkannya untuk berinvestasi di Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) pada tahun 2010.

Ligwina sendiri sudah membantah tuduhan itu. Dia mengaku tidak menjerumuskan kliennya. "Ketika investor memutuskan, investor harus bertanggungjawab dengan uangnya sendiri. Keuntungan dan kerugian, dia yang menikmatinya sendiri," tulis Ligwina dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Minggu (14/4).

Michael Ong sendiri sekarang tidak diketahui keberadaannya. Berdasarkan penelusuran  yang dilakukan manajemen GTIS, Michael Ong, mantan Direktur Utama GTIS,  telah melarikan dana nasabah GTIS  senilai Rp 1 triliun. Modus yang dilakukan Ong adalah mengambil sebagian dana transaksi dari skema non fisik emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×