kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Ini cara Hary Tanoe mentransformasikan MNCN dari konvensional ke digital konten


Senin, 24 Juni 2019 / 22:25 WIB
Ini cara Hary Tanoe mentransformasikan MNCN dari konvensional ke digital konten


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisaris Utama PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN, anggota indeks Kompas100) Hary Tanoesoedibjo mengatakan, perusahaan sudah mulai serius untuk bertransformasi dari bisnis media yang konvensional menjadi basis digital dan konten.

Dalam paparan publik usai RUPS, Hary memaparkan upaya perusahaan tersebut. Salah satunya yakni mengelola iklan sendiri di berbagai platform termasuk di YouTube.

"Dengan total pelanggan kita di YouTube sekitar 37,6 juta, kita sedang negosiasi dengan YouTube untuk mengelola iklan sendiri, dan ini seperti dikasih sama mereka," jelas dia, Senin (24/6).

Kemudian perusahaan juga akan mulai fokus menggarap iklan di multi channel network (MCN). Sebab jika dihitung dengan market share hampir 40% dan jumlah 100 juta penonton ini menjadi potensi yang sangat besar.

Begitu juga layanan over the top MNCN juga tidak mau meninggalkan momen. Hary menyebut, perusahaan sudah mulai memperkuat bisnis ini salah satunya dengan menyuntikkan dan UU$ 15 juta.

"Ini akan kita monotize dan bisa saja penawaran ini bisa dengan skema bundling," tutur dia. Bahkan di akhir tahun ini perusahaannya ini juga optimistis lini digital dan konten akan lebih baik lagi.

Mengingat kontribusi layanan RCTI+ sudah bisa terlihat. Sekadar tahun RCTI+ in akan mulai diluncurkan pada Agustus 2019 nanti. Hary memperkirakan bisnis media dalam lima tahun ke depan akan berubah pesat.

Menurut perkiraannya, lini digital dan konten dalam lima tahun ke depan bis berkontribusi ke pendapatan iklan sebesar 40% dan 60% dari konvensional alias free to air (FTA). "In akan mulai berubah dari awalnya konvensional 100%," tutur Hary.

Sementara untuk di FTA sendiri, MNCN lanjut Hary, juga sudah bertransformasi supaya bisa lebih menarik bagi pengiklan. Caranya dengan melakukan non time consuming (NTC), virtual ads, dan squeeze frame.

"Dengan ketiga ini kenaikannya lumayan di tahun lalu pendapatan iklan bisa naik 4-5%," tutup Hary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×