kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delta Dunia Makmur (DOID) berupaya bertahan di tengah lesunya harga batubara global


Senin, 24 Juni 2019 / 20:09 WIB
Delta Dunia Makmur (DOID) berupaya bertahan di tengah lesunya harga batubara global


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai, perlu usaha lebih keras dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) agar kinerja keuangannya bisa membaik sampai akhir tahun nanti. Hal ini mengingat iklim industri batubara masih belum kondusif seiring belum pulihnya harga komoditas tersebut secara signifikan.

Mengutip Bloomberg, harga batubara di ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Agustus 2019 sempat menyentuh level terendah di tahun ini yakni US$ 69,70 per metrik ton pada 19 Juni silam.

Kinerja keuangan DOID cukup terganggu oleh pelemahan harga batubara dunia. Lihat saja, laba bersih perusahaan tergerus hingga 86,98% (yoy) menjadi US$ 1,36 juta di kuartal I-2019. Padahal, emiten ini masih sempat membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,64% (yoy) menjadi US$ 213,91 juta.

Analis Senior Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio mengatakan, berbagai upaya sebenarnya dapat dilakukan oleh DOID untuk meminimalisir dampak lesunya harga batubara dunia, sehingga kinerja keuangannya tetap stabil.

Misalnya efisiensi berupa pengurangan pembelian aset bergerak dalam pekerjaan tambang hingga meningkatkan pemeliharaan alat-alat berat lama. “Efisiensi aset dapat mengurangi beban pengeluaran perusahaan,” ujar Bertoni kepada Kontan.co.id, Senin (24/6).

Selain itu, proses negosiasi perpanjangan kontrak jasa penambangan batubara yang dilakukan DOID kepada sejumlah pelanggannya dapat berdampak baik terhadap bisnis emiten tersebut.

Asal tahu saja, anggota indeks Kompas100 ini sedang bersiap memperpanjang kontrak dengan PT Kideco Jaya Agung selaku anak usaha PT Indika Energy Tbk. Tak hanya itu, manajemen DOID juga menyiapkan perpanjangan kontrak untuk PT Berau Coal.

Upaya ini memang perlu dilakukan mengingat kontrak kedua perusahaan ini akan berakhir pada tahun 2019 untuk Kideco dan 2020 untuk Berau Coal.

Menurut Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji, perpanjangan kontrak dengan Kideco dan Berau Coal dapat meningkatkan profitabilitas DOID secara jangka panjang. Usaha ini juga memungkinkan DOID memiliki bisnis yang lebih berkelanjutan di masa depan.

Dengan demikian, Nafan menyarankan investor untuk mengakumulasi beli saham DOID dengan target harga Rp 620 per saham.

Bertoni juga merekomendasikan beli saham DOID dengan target Rp 800 per saham. Emiten ini masih memiliki daya tarik selama proses negosiasi kontrak baru dengan Kideco dan Berau Coal berjalan lancar sembari berharap harga batubara kembali naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×