kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Aset Kripto yang Berpotensi Bullish di Tengah Tekanan Kenaikan Inflasi AS


Rabu, 13 Juli 2022 / 15:00 WIB
Ini Aset Kripto yang Berpotensi Bullish di Tengah Tekanan Kenaikan Inflasi AS
ILUSTRASI. Ethereum, Cardano, Sandbox jadi aset kripto yang berpotensi bullish di tengah tekanan kenaikan inflasi AS. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awan mendung sepertinya masih kembali menyelimuti market kripto sepanjang pekan ini. Salah satu penyebabnya diperkirakan akan datang dari pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juni yang diumumkan pada Rabu (13/7) waktu setempat.

Melansir situs CoinMarketCap pada Rabu (13/7) pukul 14.15 WIB, nilai Bitcoin (BTC) anjlok 1,87% ke US$ 19.532 per keping dalam sehari terakhir. Sementara, Ethereum (ETH) juga turun 2,09% ke US$ 1.059,31 di waktu yang sama. Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami penurunan masing-masing 3,07%, 1,65% dan 2,05%.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono menyebut, sejauh ini, banyak analis yang memprediksi bahwa AS telah mencatat inflasi tahunan sekitar 8,7-8,8% pada bulan Juni lalu. Jika nantinya data inflasi AS pada Juni sesuai dengan prediksi tersebut, maka investor harus siap-siap melihat nilai Dolar AS yang semakin meroket dan kripto terpuruk

Baca Juga: Jelang Rilis Data AS, Harga Aset Kripto Kembali Berguguran

“Pasalnya The Fed akan melakukan pengetatan suku bunga acuan yang agresif sehingga dikhawatirkan akan memukul market kripto dengan keras. Hal tersebut tentu akan membuat investor kabur dan memilih mengamankan asetnya ke aset safe haven seperti Dolar AS dan obligasi,” terang Afid dalam Tokocrypto Market Signal, Rabu (13/7).

Di sisi lain, dua bank sentral di Asia Pasifik menaikkan suku bunga 50bps hari Rabu (13/7) ini. Bank Sentral Korea (BoK) menaikkan suku bunga 50bps ke 2,25%. Sementara Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) juga menaikkan suku bunga 50bps ke 2,5%.

Sementara itu dari analisis pergerakan Bitcoin secara garis besar masih berada pada area konsolidasi dengan area harga US$  17.557 - US$ 23.268. Data ini belum mempertimbangkan imbas dari perilisan data inflasi AS bulan Juni nantinya.

Di tengah potensi tekanan yang datang dari perilisan data inflasi AS, Afid melihat Ethereum menjadi satu-satunya kripto big cap yang diperkirakan akan bullish pekan ini. Menurutnya, adanya event Ethereum Community Conference (EthCC) pada 19-21 Juli mendatang bisa jadi sentimen positif karena akan menjadi ajang berkumpulnya komunitas kripto yang besar untuk membahas penggantian protokol proof-of-work dengan proof-of-stake untuk ETH.

“Pasar akan menantikan perkembangan penggabungan yang akan menggantikan protokol proof-of- work dengan proof-of-stake, yang memungkinkan pengurangan energi potensial sebesar 99,95%. Nilai ETH kemungkinan naik dengan “Buy the rumor, sell the news”,” imbuh Afid.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Lima Hari Berturut, Ini yang Bikin Para Trader Khawatir

Lebih lanjut, Afid menjelaskan dari analisis teknikalnya kemungkinan besar ETH masih bisa bergerak menuju harga sekitar US$ 1.151 atau naik 15% dalam beberapa hari ke depan.

Selain ETH, Afid juga menyebut aset kripto Cardano (ADA) kemungkinan besar akan bersinar. Ia menjelaskan, Vasil Hardfork yang dijadwalkan untuk ditayangkan di mainnet sekitar akhir bulan ini akan jadi penggerak harga Cardano. Fitur ini memungkinkan Cardanountuk mengambil kembali apa yang hilang dari kepercayaan para investor, asalkan Vasil benar-benar membawa perubahan.

Adanya Vasil Hardfork merupakan update besar dalam jaringan Cardano karena akan berdampak pada stabilitas dan konektivitas jaringan secara keseluruhan. Hal tersebut akan meningkatkan sentimen positif pada pergerakan ADA dan mengembalikan kepercayaan investornya. 

Lebih lanjut, Afid menjelaskan dari analisis teknikalnya kemungkinan besar selama batas bawah pada US$ 0,3955 masih terjaga, ADA masih bisa bergerak menuju harga sekitar US$ 0,5158 atau naik 25% dalam beberapa hari ke depan.

Berikutnya, kripto lain menarik untuk disimak karena berpotensi bullish adalah aset kripto metaverse, The Sandbox (SAND). Bahkan, SAND kemungkinan besar akan bullish dengan pergerakan harga yang cukup signifikan. 

Baca Juga: Kapan Pasar Kripto Bisa Bullish Lagi? Ini Prediksinya

Afid melihat kabar The Sandbox yang menjalin kemitraan dengan bank Korea Selatan, Hana Bank, untuk masuk ke proyek metaverse sebagai mitra global bisa membuat harga SAND merangkak naik.

“Metaverse telah terbukti menjadi peluang yang sangat beragam bagi lembaga keuangan. Hal itu yang dilihat dari KEB Hana Bank untuk kerja sama dengan The Sandbox. Sebelumnya, Sandbox telah bermitra dengan taman hiburan terbesar di Korea Selatan, LOTTE WORLD,” imbuh Afid.

Dari analisis teknikalnya, pergerakan nilai SAND selama batas bawah pada US$ 0,89 masih terjaga, kemungkinan besar konsolidasi akan berlanjut dan SAND dapat bergerak naik menuju US$ 1,9 atau naik 19% dalam beberapa hari ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×