Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau dikenal juga sebagai Latinusa memprediksi bahwa kinerjanya pada tahun 2023 kemungkinan akan lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Prediksi ini didasarkan pada situasi terkini yang dipertimbangkan.
China sebagai pemain terbesar dalam segala komoditas mulai menghapus kebijakan zero covid. Kondisi tersebut dinilai akan berpengaruh terhadap pasar pelat timah domestik yang diyakini bakal dimasuki oleh produk dari China.
"Otomatis kami antisipasi. Dengan demikian meyakini meyakini nantinya pasar domestik kemungkinan besar akan dimasuki oleh China. Seperti kita tahu produk China itu harganya murah," ungkap Direktur Utama Pelat Timah Nusantara Jetrinaldi dalam paparan publik virtual, Kamis (6/4).
Selain itu, tahun 2023 yang mulai memasuki tahun politik juga akan berpengaruh terhadap beberapa industri, termasuk juga industri tin plate.
Baca Juga: Pelat Timah Nusantara (NIKL) Absen Bagikan Dividen, Ini Penyebabnya
Meskipun memiliki pandangan bisnis yang pesimistis, NIKL tetap berusaha untuk memaksimalkan kinerjanya melalui berbagai strategi. Pada tahun 2023, perusahaan ini akan tetap fokus pada segmen pasar premium yang memberikan margin harga lebih baik, terutama kepada produsen makanan dan minuman. Latinusa juga akan mencoba masuk ke segmen produk siap minum, karena produk ini menjadi favorit, terutama selama pandemi Covid-19.
"Kami juga mencoba coba masuk ke segmen produk ready to drink karena itu salah satu favorit, seperti waktu Covid-19 susu beruang itu jadi barang langka. Bagaimanapun kami belum terlalu masuk ke sana, jadi kami mengarah ke sana," kata Jetrinaldi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Komersial Latinusa Herman Arifin menambahkan, pasar mamin merupakan segmen yang relatif stabil ketimbang segmen pasar lainnya. Maka dari itu, NIKL memilih untuk fokus di segmen ini untuk menjaga keberlanjutan bisnis NIKL hingga ke depannya.
Baca Juga: Penjualan Pelat Timah Nusantara (NIKL) Naik 21,17% Jadi US$ 255,34 Juta di 2022
Pada tahun 2023 ini pihaknya menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 3,2 juta. Dana capex yang bersumber dar kas internal serta lembaga keuangan ini bakal digunakan sebagai modal untuk penggantian mesin dan peralatan pabrik.
Selama tahun 2022. Latinusa membukukan nilai penjualan sebesar US$ 255.34 juta. Penjualan ini meningkat 21,17% dari perolehan US$ 210.73 juta pada tahun 2021.
Dengan hasil tersebut, NIKL berhasil meraup laba bersih tahun berjalan sebesar US$ 7,12 juta. Laba bersih NIKL juga meningkat 21,57% daripada perolehan laba bersih pada tahun sebelumnya senilai US$ 5,86 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News