Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatatkan total penawaran sebesar Rp 29,34 triliun pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang berlangsung pada Selasa (28/3). Jumlah ini 1,5 kali lebih besar dari target indikatif, tetapi lebih rendah dari total penawaran lelang SUN dua pekan lalu yang mencapai Rp 52,66 triliun.
Meskipun begitu, total nominal yang dimenangkan oleh pemerintah tetap sama, yakni Rp 20 triliun. Dalam lelang SUN kali ini, pemerintah juga menawarkan tujuh seri berbeda, terdiri dari dua seri SPN (new issuance) dan lima seri FR (reopening).
Penawaran yang paling banyak masuk adalah untuk seri FR0096 (reopening) dengan total nilai Rp 12,68 triliun. Sementara itu, total nominal yang dimenangkan sebesar Rp 7,35 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,76%. Seri ini mempunyai tingkat kupon 7% dengan tanggal jatuh tempo 15 Februari 2033.
Baca Juga: Pemerintah Gelar Buyback SUN dengan Debt Switch, Kamis (30/3)
Chief Economist PEFINDO Suhindarto mengatakan, penurunan total penawaran dalam lelang kali ini terjadi karena seri dan tenor yang dilelang kurang menarik daripada dua pekan sebelumnya. Selain itu, investor mengambil sikap wait and see terhadap perkembangan terbaru di pasar sebelum mengambil keputusan.
Dari eksternal, ada testimoni beberapa pejabat The Fed dan rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat pada pekan ini. Kemudian, dari dalam negeri, investor juga akan mengantisipasi rilis data inflasi dan indeks manufaktur Indonesia.
Pada bulan Ramadan, tingkat inflasi secara historis juga lebih tinggi. "Hal ini pada akhirnya akan mendorong investor untuk meminta kupon yang relatif tinggi," kata Suhindarto kepada Kontan.co.id, Rabu (29/3).
Baca Juga: Penawaran Pada Lelang SUN Selasa (28/3) Rp 29,34 Triliun, Tenor 10 Tahun Jadi Favorit
Lebih lanjut, Fixed Income Analyst PEFINDO Ahmad Nasrudin menilai, seri FR0096 paling banyak diminati karena investor domestik dan asing memang paling menyukai benchmark tersebut. FR0096 adalah seri acuan untuk 10 tahun. "Perdagangannya juga dan relatif lebih likuid dibandingkan dengan seri-seri lainnya," ucap Ahmad.
Dari lima seri FR yang ditawarkan, tingkat kuponnya berkisar antara 6,37%-7,12%, sedangkan seri SPN diskonto. Menurut Ahmad, tingkat kupon yang ditawarkan masih menarik.
Terlebih lagi, yield obligasi yang tercatat pada hari ini umumnya lebih rendah dari tingkat kupon tersebut. Yield yang lebih rendah menandakan masih adanya potensi kenaikan harga. Alhasil, investor bisa menikmati gain dari dua sisi, yakni dari kupon dan penurunan yield yang bergerak berlawanan dengan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News