Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia masih memiliki sekitar 33 calon emiten yang akan mencatatkan sahamnya. Calon emiten ini datang dari berbagai macam sektor, mulai dari properti dan real estate, aneka industri, industri dasar dan kimia, keuangan (finance), barang konsumsi, hingga pertambangan.
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh investor apabila ingin berinvestasi pada saham calon perusahaan yang akan menggelar Initial Public Offering (IPO).
Pertama, adalah ukuran dari perusahaan yang bersangkutan. Alfred mengatakan, ukuran perusahaan akan mempengaruhi faktor-faktor kinerja likuiditas sahamnya.
Baca Juga: Dicari, IPO Emiten Saham dengan Nilai Emisi Jumbo
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya fundamental calon emiten yakni terkait prospek usaha dan historis kinerjanya.
“Bahwa melihat prospek saja tidak cukup, karena memang biasanya emiten yang akan IPO menjanjikan prospek yang cukup manis,” ujar Alfred kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12).
Baru setelah itu, investor dapat menilik lebih lanjut terkait kinerja dan keterkaitan dengan grup usaha.
Lebih lanjut, Alfred menilai saat ini justru menjadi momentum yang kurang begitu tepat bagi suatu perusahaan untuk melakukan IPO. Sebab, saat ini indeks sedang mengalami koreksi yang artinya sudah banyak saham-saham yang semakin murah.
“Jadi, ketika calon emiten mau IPO konsekuensinya adalah mereka harus mau dibanderol dengan harga valuasi yang ada saat ini,” sambungnya.
Namun, sepanjang tahun 2019 mayoritas emiten yang melantai di BEI adalah emiten dengan emisi kecil. Sehingga, Alfred menilai mereka tidak membutuhkan pendanaan yang begitu banyak.
Di sisi lain, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh investor adalah rekam jejak (track record) dari underwriter. Hal ini dapat dilihat dari harga saham-saham yang diantarkan untuk IPO mengalami kenaikan yang stabil.
Baca Juga: Sejumlah perusahaan menunda IPO di BEI, ini penyebabnya menurut analis
“Jika iya, maka diperkirakan saham-saham ini bisa mengalami hal yang sama,” ujar William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News