kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Arah Kebijakan BI Jadi Katalis, Begini Prospek Kinerja Sarana Menara Nusantara (TOWR)


Selasa, 30 Desember 2025 / 15:52 WIB
Arah Kebijakan BI Jadi Katalis, Begini Prospek Kinerja Sarana Menara Nusantara (TOWR)
ILUSTRASI. Sarana Menara Nusantara (TOWR) catat kinerja positif di kuartal III- 2025, didorong sewa menara & diversifikasi FTTT/FTTH. Proyeksi stabil 2026


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatat kinerja positif per kuartal III – 2025. Sewa menara menjadi salah satu penentu kinerja TOWR ke depannya. 

TOWR mengantongi pendapatan Rp 9,68 triliun sepanjang Januari – September 2025, tumbuh 2,52% secara tahunan atau year on year (YoY). Serta laba bersih sebesar Rp 2,55 triliun, tumbuh 4,41% YoY.

Abida Massi Armand, Analis BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan TOWR dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang stabil dan resilien pada awal tahun depan. Ini didukung oleh visibilitas pendapatan yang kuat. 

Fokus strategis pada diversifikasi segmen non-menara, seperti Fiber to the Tower (FTTT) dan Fiber to the Home (FTTH) yang kini berkontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasi, diharapkan menjadi mesin pertumbuhan baru di tengah fase konsolidasi pasar menara. 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Raih Proyek Sekolah Rakyat di Sumsel Senilai Rp 719,25 Miliar

Selain itu, perbaikan struktur modal pasca rights issue serta potensi transmisi penurunan suku bunga diperkirakan akan mempertebal margin laba bersih perusahaan melalui efisiensi beban bunga yang lebih baik.

“Sentimen utama yang perlu dicermati adalah arah kebijakan moneter Bank Indonesia, di mana berlanjutnya siklus penurunan suku bunga pada awal 2026 akan menjadi katalis positif bagi profitabilitas TOWR mengingat struktur modalnya yang padat utang,” ujar Abida kepada Kontan, Selasa (30/12/2025). 

Abida menambahkan bahwa pelaku pasar juga akan memperhatikan efektivitas sinergi dari akuisisi aset serat optik serta realisasi penurunan rasio utang (deleveraging) pasca aksi korporasi yang dilakukan sebelumnya. Di samping itu, pengumuman dividen final dan kepastian jadwal lelang spektrum frekuensi baru akan menjadi indikator tambahan bagi investor dalam menilai stabilitas arus kas serta potensi ekspansi masa depan.

Gani, Analis OCBC Sekuritas mencatat per September 2025, total utang berbunga telah menurun menjadi Rp 45,3 triliun dari Rp 50,5 triliun pada Juni 2025 dan Rp 52,3 triliun pada Desember 2024. “Dampaknya sudah terlihat, beban bunga kuartal ketiga 2025 turun menjadi Rp 759 miliar, meskipun pembayaran hanya terjadi di bagian akhir kuartal,” ucap Gani dalam risetnya pada 1 Desember 2025. 

Manajemen mengharapkan penghematan biaya bunga lebih lanjut mulai kuartal IV – 2025 dan seterusnya, yang mencerminkan efek kuartal penuh dari penurunan pokok pinjaman.

Selain itu, lingkungan suku bunga yang menurun saat ini memberikan dorongan tambahan, dengan 53% utang TOWR berada pada suku bunga mengambang, memposisikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2026.

Abida menambahkan, potensi permintaan sewa baru tetap menjanjikan, terutama didorong oleh akselerasi fiberisasi menara (FTTT) oleh operator seluler yang ingin mengoptimalkan kapasitas jaringan data mereka secara nasional. 

 

Kebutuhan akan densifikasi jaringan untuk persiapan layanan 5G serta partisipasi dalam program pemerataan internet pemerintah akan memacu permintaan baru, baik untuk menara fisik maupun layanan konektivitas di wilayah suburban dan rural. 

“Pergeseran strategi operator ke arah layanan terintegrasi juga membuka peluang bagi TOWR untuk menawarkan solusi bernilai tambah seperti Managed Services dan solusi energi terbarukan di lokasi menara,” jelas Abida. 

Gani memproyeksikan pendapatan dan laba bersih TOWR tahun 2025 masing – masing Rp 13,11 triliun dan Rp 3,39 triliun. Adapun pada tahun 2024, TOWR mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,74 triliun dan laba bersih Rp 3,34 triliun. 

Gani dan Abida merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga masing – masing Rp 700 per saham dan Rp 770 per saham.

Selanjutnya: 5 Film Indonesia Terlaris di Bioskop Tahun 2025, Horor Hingga Komedi

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat sampai 1 Januari, Kecap Bango Beli 2 Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×