Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor pasar modal Indonesia bakal ketiban untung. Sebab, sejumlah emiten dari berbagai sektor bersiap untuk menebar berkah kepada pemegang sahamnya.
Beberapa emiten badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), hingga PT PP Tbk (PTPP) menyatakan bakal mengucurkan dividen ke pemegang saham.
Tak mau kalah, beberapa emiten swasta (non-BUMN) seperti PT Link Net Tbk (LINK), PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM), hingga PT Lautan Luas Tbk (LTLS), juga akan membagikan dividen ke pemegang saham.
Baca Juga: Sejumlah emiten siap menerbar dividen, mana yang paling menarik?
Jika ingin mendapat hasil yang maksimal dari dividen, beberapa analis memberikan tipsnya kepada pembaca Kontan.co.id.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan hal utama yang wajib untuk dipertimbangkan investor adalah potensi dividend yield yang akan diterima oleh investor. Dessy mengambil contoh saham PTBA.
Dengan besaran dividen Rp 3,65 triliun, maka dividen Bukit Asam sekitar Rp 316,8 per saham. Hari ini, saham PTBA ditutup melemah 0,84% ke level Rp 2.370. dengan demikian, maka estimasi yield dividen PTBA untuk tahun buku 2019 sebesar 13,36%.
Baca Juga: Link Net (LINK) membagikan dividen Rp 491,99 miliar, ini jadwalnya
Baca Juga: Simak jadwal dividen tunai Waskita Karya (WSKT) yang dibagi bulan ini
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) membagi dividen dengan yield 7,14%, catat jadwalnya
Baca Juga: Ubah jadwal, simak jadwal baru dividen Panca Budi Idaman (PBID)
Baca Juga: Indonesian Paradise Property (INPP) tebar dividen Rp 50,32 miliar, ini jadwalnya
Baca Juga: Indomobil (IMAS) akan bagikan dividen Rp 13,83 miliar, berikut jadwalnya
Dessy menilai, yield dividen ini dapat dikategorikan cukup tinggi. Namun, apabila misalkan harga saham PTBA sudah naik tinggi (ke level 5.000 misalnya), tentu dividend yield yang diterima hanya sekitar 6.3% sehingga payout ratio yang mencapai 90% terkesan tidak terlalu menarik.
“Jadi kondisi harga saham sekarang yang cukup murah ditambah payout ratio yang besar, bisa menghasilkan dividend yield yang menarik bagi investor,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).
Sementara itu, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, dividen yang menarik tentunya memiliki yield yang lebih besar dari instrumen risk free. Contohnya, bisa dibandingkan dengan besaran imbal hasil bunga deposito setahun atau kupon obligasi.
“Selain itu, perusahaan yang tentunya memiliki stabilitas dalam menghasilkan earning yang selalu positif dan bertumbuh setiap tahun,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News