Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Mei Amerika Serikat (AS) melandai. Hasil tersebut diperkirakan belum akan mempengaruhi secara signifikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Pada Selasa (13/6) malam, AS mengumumkan inflasi Mei melandai ke 4% dari 4,9% pada April, atau terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir. Inflasi Mei juga lebih rendah dari ekspektasi pasar di 4,1%.
Sementara itu, inflasi inti di luar kelompok volatile tercatat 5,3%. Angka itu terendah sejak November 2021.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, hasil yang lebih dingin dari perkiraan bisa membuat The Fed menahan diri dalam pengetatan kebijakannya. Meski begitu, ia menilai hari ini rupiah akan bergerak mendatar terlebih dahulu.
Baca Juga: Rupiah Menantikan Rilis Data Inflasi AS dan CPI Nanti Malam
"Apalagi The Fed akan memutuskan suku bunga pada hari Kamis subuh, sehingga kemungkinan rupiah cenderung bergerak flat/mendatar terlebih dahulu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (13/6).
Sepanjang perdagangan hari ini, Sutopo memperkirakan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 14.800 – Rp 14.900 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News