kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,14   -2,37   -0.26%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi AS Surut, Wall Street Menguat di Perdagangan Kamis (31/8)


Kamis, 31 Agustus 2023 / 21:44 WIB
Inflasi AS Surut, Wall Street Menguat di Perdagangan Kamis (31/8)
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street naik pada hari Kamis karena laporan yang ditunggu-tunggu menunjukkan inflasi sedang surut.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street naik pada hari Kamis karena laporan yang ditunggu-tunggu menunjukkan inflasi sedang surut. Data belanja konsumen terbaru ini memicu harapan Federal Reserve dapat menghentikan pengetatan moneternya.

Kamis (31/8) pukul 21.34 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,29% ke 34.990. Indeks S&P 500 naik 0,32% ke 4.529. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,54% ke 14.094.

Laporan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menunjukkan, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atawa personal consumption expenditures (PCE), yang dianggap sebagai ukuran inflasi pilihan The Fed, naik 3,3% secara tahunan pada bulan Juli, memenuhi ekspektasi kenaikan 3,3%.

Tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, indeks harga inti PCE naik 4,2% secara tahunan pada bulan Juli, juga sejalan dengan perkiraan.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Jumat (1/9)

Taruhan para pedagang terhadap jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed bulan September tetap di angka 88,5%. Sementara peluang bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di bulan November berada di angka 51%, menurut FedWatch CME Group.

“Anda melihat inflasi benar-benar melambat, dan itulah narasi yang kita alami selama ini,” kata Tony Roth, kepala investasi di Wilmington Trust kepada Reuters.

"Masih banyak data yang akan dirilis (tetapi) sangat mungkin The Fed tidak akan mengambil tindakan pada bulan November dan kita sudah selesai menaikkan suku bunganya," imbuh Roth.

Sebagai dorongan lebih lanjut terhadap pasar, harga saham Salesforce naik 5,1% karena perkiraan penjualan yang optimistis dari penyedia perangkat lunak berbasis cloud ini. Salesforce mendapat keuntungan dari kenaikan harga dan permintaan yang kuat.

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun sedikit lebih rendah, mendorong saham-saham dengan pertumbuhan utama termasuk Alphabet, Microsoft dan Tesla naik antara 0,2% dan 0,6%.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.953 Kamis (31/8), Net Sell Asing Tembus Rp 847 Miliar

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berada di zona hijau. Sektor jasa komunikasi dan teknologi informasi memimpin kenaikan, masing-masing naik 0,4%.

Menjaga sentimen investor tetap terkendali, klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir pada tanggal 26 Agustus turun menjadi 228.000. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan sebesar 235.000 klaim.

Data tersebut mengikuti pertumbuhan data gaji swasta yang lebih kecil dari perkiraan pada hari Rabu. Kedua data menandakan melemahnya pasar tenaga kerja dan mendorong S&P 500 ke penutupan tertinggi dalam tiga minggu.

Indeks telah turun 1,4% pada bulan Agustus karena penurunan pada paruh pertama bulan ini di tengah kekhawatiran suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×