Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah naik pada hari Jumat (8/10), mengikuti kenaikan 4,2% untuk pekan ini. Di tengah tanda-tanda beberapa industri telah mulai mengalihkan bahan bakar dari gas dengan harga tinggi ke minyak dan keraguan pemerintah AS akan melepaskan cadangan minyak strategisnya.
Melansir Reuters pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 84 sen atau 1,1% menjadi US$79,14 per barel pada 0122 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah Brent melonjak 80 sen atau 1% menjadi US$82,75 per barel.
Kedua kontrak naik sekitar 1,1% pada hari Kamis karena pasar melanjutkan kenaikannya dan berada di jalur untuk melompat 4% pekan ini.
"Harga minyak terangkat setelah Departemen Energi AS mengatakan tidak memiliki rencana 'saat ini' untuk memanfaatkan cadangan minyak strategis AS untuk mendinginkan reli harga minyak," kata analis Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga minyak mentah kembali naik, WTI ke US$78,30 dan Brent ke US$81,95
Namun sumber Departemen Energi AS mengatakan kepada Reuters bahwa posting media sosial oleh reporter Bloomberg yang mengatakan departemen tidak mempertimbangkan untuk memanfaatkan SPR "saat ini" tidak akurat.
Secara keseluruhan, kenaikan minggu ini telah didorong oleh melonjaknya harga gas yang mendorong peralihan ke minyak untuk pembangkit listrik dan oleh beberapa industri.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama disebut OPEC+, untuk tetap bertahan atas rencana menambah pasokan hanya 400.000 barel per hari pada November.
Analis mengatakan lonjakan harga gas dan tingkat peralihan bahan bakar dari gas ke minyak akan menjadi faktor kunci yang harus diperhatikan sekarang.
"Percepatan peralihan gas-ke-minyak dapat meningkatkan permintaan minyak mentah yang digunakan untuk menghasilkan listrik pada musim dingin belahan bumi utara yang akan datang ini," kata analis komoditas ANZ dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa stok sulingan AS, yang meliputi solar dan minyak pemanas, berada di posisi mereka. terendah menuju musim dingin sejak tahun 2000.
Analis JP Morgan mencatat bahwa mereka belum mendengar peralihan gas keminyak yang signifikan di sektor listrik Eropa.
"Ini berarti bahwa perkiraan kami 750.000 barel per hari dari permintaan peralihan gas-ke-minyak dalam kondisi musim dingin yang normal dapat dilebih-lebihkan secara signifikan," kata analis JP Morgan dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Prediksi IHSG hari ini (8/10) naik, berikut rekomendasi saham pilihan untuk trading
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News