Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Indosat Tbk mengaku mengalami rugi kurs besar selama semester I-2015. Karena itu, perusahaan berencana melakukan restrukturisasi utang.
Division Head Investor Cummunications PT Indosat Tbk Andromeda H. Tristanto mengaku, selisih rugi kurs besar terjadi ketika rupiah melemah dari posisi Rp 13.000 per dollar AS ke 14.000-an.
Akibatnya, perusahaan mencatat rugi selisih kurs Rp 996,5 miliar. "Kami rugi kurs hampir Rp 1 triliun," kata Andromeda, Jumat (28/8).
Untuk memitigasi pelemahan rupiah lebih lanjut, emiten halo-halo ini akan melakukan beberapa strategi.
Pertama, memperbesar lindung nilai utang dollar. Target minimum utang dollar yang di-hedging 35%, dan kini perusahaan sudah melakukan lindung nilai atas 50% utang berdenominasi dollarnya.
Kedua, mengurangi porsi utang dalam mata uang dollar. Akhir 2014, posisi utang dollar Indosat US$ 800 juta, di antaranya obligasi dollar US$ 650 yang akan jatuh tempo tahun 2020.
Setelah restrukturisasi, porsi utang dollar Indosat US$ 676 juta (39%), sedangkan utang rupiah Rp 14,34 triliun (61%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News