Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tengah mengincar salah satu proyek strategis pemerintah, Pelabuhan Patimban. Terlebih, IPCC merupakan anak usaha operator pelabuhan pelat merah, Pelindo II.
Posisi itu memungkinkan IPCC turut memiliki saham di pelabuhan yang pembangunannya bakal dimulai bulan ini. "Kemungkinan kami dapat 26% saham," ujar Chiefy Adi Kusmargono, Direktur Utama IPCC Senin (9/7).
Sedang sisa 25% menjadi jatah swasta. Chiefy menampik kabar yang menyebut Grup Astra menjadi salah satu investor di proyek tersebut. Menurut dia, tahap lelang proyek masih berlangsung, sehingga belum ditentukan pemenang dari pihak swasta.
Yang terang, pemenangnya nanti tidak akan menjadi kompetitor. "Justru menjadi komplementer bagi kami," imbuh Chiefy.
Pelabuhan Patimban merupakan proyek konsorsium antara investor Indonesia dan Jepang. Komposisi kepemilikan saham proyek dengan nilai sekitar Rp 6,5 triliun itu sebesar 51% untuk investor lokal dan 49% untuk investor Jepang.
Lokasi Pelabuhan Patimban terbilang strategis. Ada banyak pabrik perusahaan manufaktur, seperti Astra, Honda, Mitsubishi, Hino dan Nissan, yang mengelilingi lokasi pelabuhan tersebut.
Karena itu, emiten yang baru mencatatkan sahamnya atawa listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut juga tak hanya mengincar kepemilikan saham. IPCC juga mengincar posisi sebagai operator di pelabuhan tersebut. Pemerintah hingga saat ini belum menentukan siapa yang bakal menjadi operator di Pelabuhan Patimban.
IPCC merupakan perusahaan ke-25 yang listing tahun ini. Respons pasar cukup baik. Saat listing, Senin (9/7), harga saham IPCC langsung menuju Rp 1.725 per saham. Level itu naik 5,18% dari harga penawaran di Rp 1.640 per saham.
Performa positif saham ini masih terus bertahan hingga penutupan perdagangan. Kemarin, saham IPCC ditutup menguat 4,57% ke level Rp 1.715 per saham.
IPCC sebelumnya melepas 509,14 juta saham. Sebagian dana segar senilai Rp 835 miliar yang diperoleh saat IPO digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News