kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasar volatil, investor tetap buru IPO Indonesia Kendaraan Terminal


Selasa, 03 Juli 2018 / 07:20 WIB
Pasar volatil, investor tetap buru IPO Indonesia Kendaraan Terminal


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Sanny Cicilia

 Animo masyarakat membeli saham IPO Indonesia Kendaraan Terminal tetap tinggi, meski pasar sedang volatil. Sebab, fundamental perusahaan dan sektor bisnis jasa pelabuhan dinilai prospektif. Investor berharap bisa cuan dari mengoleksi saham dalam jangka panjang. 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham yang tengah tertekan tak menyurutkan langkah sejumlah perusahaan go public. Salah satunya, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) atau IPC Car Terminal, yang sudah memulai penawaran saham perdana kepada publik.

Setelah menggelar roadshow kepada calon investor korporasi pada 28 Mei hingga 22 Juni lalu, kini anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II  tersebut mulai menawarkan sahamnya pada calon investor perorangan. Penawaran bagi investor ritel dimulai sejak kemarin (2/7) dan akan berakhir hari ini (3/7). Rencananya, saham Indonesia Kendaraan Terminal akan melantai di BEI pada 9 Juli mendatang.

Dari pengataman KONTAN, sejak booth penawaran saham IKT di Bank Mandiri, Kebon Sirih, dibuka Senin pagi, memang tak ada antrean panjang yang terlihat mengular. Namun, satu per satu calon investor menyambangi lokasi. Pengunjung semakin banyak berdatangan selepas jam makan siang

Sejatinya, ada banyak alasan investor membeli saham pada penawaran perdana. Terutama, karena investor menganggap harga yang ditawarkan relatif murah. Perusahaan yang akan melepas saham di bursa dengan kode IPCC ini melego saham perdana Rp 1.640 per saham. Jika kondisi pasar bagus, dengan fundamental perusahaan yang kuat, investor yakin harganya bisa melesat pada hari pencatatan perdana saham di BEI.

Joni Santoso, yang memesan 3.000 saham Indonesia Kendaraan Terminal, bilang, tertarik membeli saham tersebut lantaran perusahaan punya prospek bagus.

 "Saya lihat di belakangnya ada negara. Selain itu bisnisnya cukup menarik, karena pelabuhan jadi pintu ekspor ke luar negeri," tutur dia, saat ditemui di lokasi penawaran saham perdana IPCC.

Ini bukan kali pertama Joni membeli saham IPO. Ia berkisah, jika harga saham naik sesuai ekspektasi, dia tak segan melepas saham yang belum lama dikempit. "Saat IPO yang saya lihat fluktuasi harga," imbuh dia.

Investor lainnya, Ilham, beralasan, Indonesia Kendaraan Terminal punya fundamental bagus, selain dari sektor usahanya yang menjanjikan. Menurut Ilham, ini pertama kali ia membeli saham perdana.

Saat ini, ia membeli 500 saham. Jika respons pasar bagus, ada kemungkinan ia menambah kepemilikan saham ini. Ilham berencana mendekap saham ini lebih lama. "Biasanya saya melepas saham jika sudah untung minimal 30%," ungkap dia.

Investor lain, Hendra sudah memesan 5.000 saham. Katanya, jika pasar kondusif dan harga bagus, dia bakal menambah porsi di saham perusahaan pelabuhan ini.

Meski pasar sedang volatil, mayoritas pembeli saham IKT tak khawatir harga saham yang baru dibeli bisa anjlok. "Saya simpan untuk jangka panjang," kata Ilham.

Joni menyebut, penurunan harga saham sebagai risiko. "Tapi saya yakin ini barang bagus," tegas dia.

Manajemen Indonesia Kendaraan Terminal pun optimistis hasil IPO akan melebihi target. Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal, Chiefy Adi Kusmargono, menyebut, ada 60 investor institusi yang telah ditemui manajemen selama periode roadshow di Indonesia maupun luar negeri. "Alhamdulillah, minatnya luar biasa di tengah fluktuasi harga saham dan nilai tukar rupiah," kata dia, Senin (2/7).

IKT menawarkan sekitar 28% saham ke publik. Dari hajatan IPO ini, perusahaan ini menargetkan mendapat dana Rp 835 miliar.    n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×