Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
Pelemahan yang terjadi karena imbas kondisi pasar yang sedang bergejolak dan kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang mengurangi bobot di saham IPCC atau dimungkinkan adanya sejumlah pihak yang terkena forced sell sehingga berimbas pada pelepasan saham IPCC yang berakibat turunnya harga sahamnya.
Kondisi ini dinilai kontras dengan pencapaian dari sisi operasional perusahaan. Di mana, aktivitas bongkar muat kendaraan dalam dua bulan terakhir masih berjalan normal dan lancar.
Baca Juga: Sebanyak 12 emiten BUMN ini akan buyback dengan total nilai Rp 7 triliun-Rp 8 triliun
Di sisi lain, berbagai upaya perbaikan kondisi fundamental terus dilakukan oleh manajemen yang baru ini. Baik dari otomatisasi sistem pencatatan kendaraan, Autogate System, optimalisasi modul budget control di sistem keuangan oracle finance yang memudahkan perusahaan untuk melakukan monitoring dan kontrol terhadap anggaran biaya, pendekatan dengan shipping line dan mitra automaker, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, kondisi tersebut belum terefleksi pada pergerakan harga sahamnya.
Oleh karena itu, berbagai upaya termasuk juga kajian untuk pemulihan harga saham perusahaan sedang dilakukan oleh manajemen IPCC. Tentunya, dalam kajian tersebut juga mempertimbangkan aspek manajemen risiko, aspek hukum, dan tata laksana aksi korporasi yang akan dilakukan sehingga perusahaan dapat comply terhadap aturan yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News